Ayat Al-Qur'an tentang Ma'rifat
Dalam Al-Qur'an, konsep pengetahuan tentang Allah (ma'rifat) dapat ditemukan dalam berbagai ayat yang menekankan pentingnya mengenal Tuhan secara langsung. Berikut beberapa ayat yang relevan:
- Surah Al-A'raf (7:172):
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.'"
Ayat ini menggambarkan konsep pengenalan terhadap Allah yang bersifat primordial, di mana setiap jiwa sudah memiliki pengetahuan tentang Tuhan sebelum terlahir ke dunia. Pengenalan ini, dalam tradisi tasawuf, sering dihubungkan dengan ma'rifat yang merupakan pengetahuan langsung tentang Tuhan.
- Surah Al-Hashr (59:22-24):
"Dia-lah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat ini menunjukkan sifat-sifat Allah yang harus dikenali oleh setiap Muslim. Dalam ma'rifat, pengenalan terhadap sifat-sifat Tuhan ini menjadi kunci untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Hadis tentang Ma'rifat
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW menggambarkan pentingnya ma'rifat atau pengenalan terhadap Allah sebagai jalan menuju pencerahan jiwa. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
"Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya." (Hadis Riwayat Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa ma'rifat dimulai dengan mengenal diri sendiri, dan dari situ seseorang akan sampai pada pengenalan yang lebih dalam tentang Tuhan. Pencarian ma'rifat adalah perjalanan batin yang dimulai dari pemahaman akan hakikat diri, yang pada gilirannya membuka pemahaman yang lebih luas mengenai Tuhan dan alam semesta.
Kesimpulan