Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menemukan Hakekat Hidup Melalui Maqashid Syariah: Menjaga Kesimbangan Dunia dan Akhirat

14 Desember 2024   06:03 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:07 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."(HR. Bukhari & Muslim)

Dalam konteks dunia dan akhirat, menjaga agama berarti menjaga hubungan yang baik dengan Allah. Ini adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.

  1. Menjaga Jiwa (Nafsu)

Maqashid syariah juga bertujuan untuk menjaga kehidupan manusia. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga tubuh dan kesehatan, serta menghindari segala bentuk kerusakan yang dapat merugikan jiwa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar."(QS. Al-Isra: 33)

Melalui prinsip ini, keseimbangan antara dunia dan akhirat tercapai karena manusia tidak hanya menjaga tubuhnya dari penyakit, tetapi juga dari dosa yang bisa merugikan kehidupan di akhirat.

  1. Menjaga Akal (Aql)

Akal merupakan salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Dalam maqashid syariah, akal harus digunakan untuk berpikir secara rasional dan bijaksana dalam memilih jalan yang baik dan benar. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menggunakan akal dalam setiap aspek kehidupan. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya pada ciptaan langit dan bumi, bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."(QS. Al-Imran: 190)

Keseimbangan antara dunia dan akhirat akan tercapai apabila umat Islam menggunakan akalnya untuk mendalami ilmu pengetahuan, berbuat baik, serta menuntut ilmu yang dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.

  1. Menjaga Harta (Mal)

Harta merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidup yang baik, namun Islam mengingatkan agar harta digunakan secara bijaksana dan tidak menjadi sumber keserakahan. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seseorang itu memperoleh harta yang halal melainkan dari usaha yang halal."(HR. Muslim)

Dalam hal ini, Islam mengajarkan pentingnya berusaha secara halal dan menghindari tindakan yang dapat merusak kehidupan di dunia dan akhirat, seperti riba, korupsi, dan penipuan.

  1. Menjaga Keturunan (Nasl)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun