Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya." (HR. Al-Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa pemimpin harus menjaga dan mengayomi umat dengan adil, termasuk dalam menjaga kebebasan beragama dan menghormati hak-hak individu.
2. Hifz al-Nafs (Menjaga Jiwa)
Salah satu tujuan utama dalam politik Islam adalah melindungi kehidupan umat manusia. Negara yang adil harus mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan warganya, dengan menghindari praktik kekerasan, penindasan, dan pembunuhan.
"Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau karena membuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh umat manusia seluruhnya." (QS. Al-Maidah: 32)
Ayat ini menjelaskan betapa pentingnya menjaga hidup setiap individu dan menghindari tindakan yang merugikan nyawa orang lain.
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak halal darah seorang Muslim melainkan dengan salah satu dari tiga hal: membunuh jiwa, berzina, dan murtad." (HR. Al-Bukhari)
Hadis ini menekankan bahwa melindungi nyawa adalah kewajiban besar dalam Islam, dan negara harus melindungi rakyatnya dari tindakan kekerasan.
3. Hifz al-'Aql (Menjaga Akal)
Negara yang beradab dalam perspektif politik Islam harus memprioritaskan pendidikan yang baik untuk warganya, memastikan akses terhadap ilmu pengetahuan, dan menghindari segala bentuk hal yang dapat merusak akal seperti narkoba atau alkohol.
"Katakanlah: 'Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?'" (QS. Az-Zumar: 9)
Ayat ini mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan rasionalitas. Negara harus menciptakan kebijakan yang mendukung pendidikan dan perkembangan akal sehat bagi seluruh warganya.