Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Meningkatkan Brand Awarenss dengan TikTok Streaming untuk E-Commerce

7 Desember 2024   06:59 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Di era digital ini, e-commerce semakin berkembang pesat dan memanfaatkan berbagai platform sosial media untuk meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek (brand awareness). Salah satu platform yang kini sangat populer dan banyak dimanfaatkan adalah TikTok. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia (Statista, 2023), TikTok menjadi lahan subur bagi brand untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

Salah satu fitur yang semakin mendapat perhatian adalah TikTok Live atau TikTok Streaming. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana TikTok Streaming dapat digunakan untuk meningkatkan brand awareness e-commerce, beserta teori, data, dan referensi yang mendukung.

Pengertian Brand Awareness

Brand awareness merujuk pada sejauh mana konsumen mengenali atau mengingat sebuah merek. Menurut Aaker (1991), brand awareness adalah bagian dari ekuitas merek yang mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan produk atau layanan dari suatu brand. 

Meningkatkan brand awareness adalah langkah pertama yang penting dalam perjalanan e-commerce, karena semakin banyak orang yang mengetahui suatu merek, semakin besar kemungkinan mereka melakukan pembelian.

Mengapa TikTok?

TikTok bukan hanya platform hiburan, tetapi juga telah berkembang menjadi saluran pemasaran yang sangat efektif, khususnya untuk produk e-commerce. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Demografi Pengguna yang Beragam: TikTok memiliki pengguna dari berbagai kelompok usia, dengan sekitar 60% penggunanya berusia antara 16-24 tahun (Statista, 2023). Ini memberikan peluang bagi e-commerce untuk menjangkau audiens muda yang lebih mudah beradaptasi dengan tren baru.
  2. Konten yang Bersifat Viral: TikTok memiliki algoritma yang memungkinkan konten untuk cepat viral, memberikan peluang besar bagi brand untuk memperoleh perhatian lebih luas dalam waktu singkat. Video yang menarik dapat dilihat oleh jutaan orang dalam hitungan jam.
  3. Engagement yang Tinggi: TikTok memiliki tingkat interaksi yang tinggi, dengan pengguna lebih sering berinteraksi melalui like, komentar, dan share dibandingkan dengan platform media sosial lainnya. Hal ini membuatnya menjadi platform yang sangat efektif untuk membangun hubungan langsung dengan audiens.
  4. Fitur TikTok Live: TikTok Live memberikan kesempatan bagi brand untuk berinteraksi langsung dengan audiens, memamerkan produk, dan mengadakan sesi tanya jawab atau demo produk secara real-time. Ini memungkinkan brand untuk menampilkan otentisitas dan transparansi yang sangat dihargai oleh konsumen modern.

TikTok Live untuk Meningkatkan Brand Awareness

TikTok Live adalah salah satu fitur terbaru yang digunakan oleh brand untuk meningkatkan brand awareness. Dengan menggunakan fitur ini, e-commerce dapat melakukan live streaming produk mereka dengan cara yang lebih personal dan autentik. Berikut adalah beberapa cara TikTok Live dapat meningkatkan brand awareness:

1. Demonstrasi Produk Secara Langsung

Melalui TikTok Live, e-commerce dapat melakukan live demo produk yang memungkinkan audiens melihat bagaimana produk digunakan secara langsung. Hal ini membantu menciptakan gambaran yang lebih jelas mengenai manfaat produk dan mengurangi keraguan konsumen. Misalnya, sebuah brand kosmetik dapat melakukan tutorial makeup langsung yang menunjukkan cara penggunaan produk mereka, dan audiens dapat langsung berinteraksi dan mengajukan pertanyaan terkait produk.

2. Kolaborasi dengan Influencer

Influencer di TikTok memiliki kekuatan besar dalam menarik audiens dan membangun kredibilitas merek. E-commerce dapat bekerja sama dengan influencer untuk melakukan live streaming bersama, di mana mereka dapat mempromosikan produk dan memberikan testimoni langsung kepada audiens mereka. Kolaborasi semacam ini dapat mempercepat peningkatan brand awareness dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

3. Interaksi Langsung dengan Audiens

Salah satu keuntungan terbesar dari TikTok Live adalah kemampuan untuk berinteraksi langsung dengan audiens melalui komentar dan sesi tanya jawab. Interaksi langsung ini menciptakan ikatan yang lebih kuat antara brand dan konsumen, membuat mereka merasa lebih terlibat dan dihargai. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan membangun kesadaran merek yang lebih mendalam.

4. Konten yang Terhubung dengan Tren

TikTok sangat terkenal dengan tren dan tantangan viral yang dapat dimanfaatkan oleh brand. E-commerce dapat membuat konten live yang terhubung dengan tren terkini, seperti tantangan atau hashtag populer. Misalnya, brand fashion dapat meluncurkan live streaming untuk menunjukkan koleksi terbaru mereka yang terinspirasi oleh tren TikTok, sehingga menarik perhatian audiens yang mengikuti tren tersebut.

5. Waktu Real-Time dan Urgensi

Konten live menciptakan rasa urgensi, karena audiens hanya memiliki kesempatan untuk menonton dan berinteraksi dalam waktu yang terbatas. Ini dapat mendorong audiens untuk lebih cepat mengenal produk dan brand yang ditawarkan. Selain itu, TikTok Live sering kali digunakan untuk meluncurkan produk baru atau penawaran eksklusif, menciptakan rasa keterbatasan yang mendorong orang untuk bertindak lebih cepat.

Teori yang Mendukung Penggunaan TikTok untuk Brand Awareness

Beberapa teori komunikasi dan pemasaran mendukung penggunaan TikTok dalam meningkatkan brand awareness:

1. Theory of Social Influence

Teori ini menyatakan bahwa individu cenderung dipengaruhi oleh orang lain dalam keputusan mereka, terutama dalam konteks sosial. TikTok, dengan fitur interaktifnya, memungkinkan brand untuk memanfaatkan pengaruh sosial secara langsung. Dengan berinteraksi dengan influencer dan audiens, brand dapat memperluas pengaruh mereka dan membangun kepercayaan di antara calon konsumen.

2. The Elaboration Likelihood Model (ELM)

Model ini menjelaskan bagaimana individu memproses informasi yang diterima melalui dua jalur: jalur sentral (dengan pemikiran mendalam) dan jalur periferal (berdasarkan petunjuk atau ketertarikan sejenak). Konten TikTok sering kali mengarah ke jalur periferal, di mana audiens memproses pesan secara cepat berdasarkan ketertarikan visual atau interaksi langsung. 

Dengan menggunakan TikTok Live, brand dapat menarik perhatian audiens secara langsung dan memotivasi mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

3. Uses and Gratifications Theory

Teori ini menyatakan bahwa orang menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti hiburan, informasi, atau interaksi sosial. TikTok memberikan nilai hiburan yang tinggi, sehingga audiens yang menikmati konten bisa saja tertarik pada produk yang dipromosikan selama live stream. 

Oleh karena itu, dengan menyediakan konten yang relevan dan menarik, e-commerce bisa memanfaatkan TikTok untuk memenuhi kebutuhan hiburan audiens sambil mempromosikan produk mereka.

Data yang Mendukung Penggunaan TikTok untuk Brand Awareness

Menurut sebuah studi oleh Hootsuite (2023), TikTok kini menjadi salah satu platform media sosial dengan tingkat engagement tertinggi, di mana 50% pengguna TikTok melaporkan bahwa mereka tertarik untuk membeli produk setelah melihatnya di platform tersebut. 

Selain itu, Influencer Marketing Hub (2023) melaporkan bahwa TikTok Live memberikan peluang besar untuk meningkatkan visibilitas dan interaksi antara brand dan audiens, dengan lebih dari 75% pengguna TikTok yang mengungkapkan bahwa mereka lebih suka membeli produk yang mereka lihat dalam live streaming.

Kesimpulan

TikTok Live adalah alat yang sangat kuat untuk meningkatkan brand awareness di e-commerce. Dengan kemampuannya untuk menarik audiens melalui konten yang autentik, interaktif, dan berbasis tren, TikTok memberikan peluang besar bagi brand untuk menjangkau konsumen baru dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens mereka. 

Dengan memanfaatkan teori-teori komunikasi dan pemasaran yang relevan serta data yang menunjukkan efektivitas platform ini, e-commerce dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan terukur melalui TikTok.

Referensi:

  1. Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name. Free Press.
  2. Statista. (2023). TikTok: Statistics & Facts. Retrieved from https://www.statista.com/statistics
  3. Hootsuite. (2023). Digital 2023: Global Overview Report. Retrieved from https://www.hootsuite.com/resources/digital-trends
  4. Influencer Marketing Hub. (2023). TikTok Marketing: A Complete Guide for Beginners. Retrieved from https://influencermarketinghub.com/tiktok-marketing-guide/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun