Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Green Economy dalam Sektor Energi Terbarukan: Strategi dan Peluang

6 Desember 2024   08:17 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data dan Tren Global dalam Sektor Energi Terbarukan

Sektor energi terbarukan telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan data International Renewable Energy Agency (IRENA), kapasitas energi terbarukan global terus meningkat, dan pada tahun 2023, total kapasitas energi terbarukan global mencapai 3.200 GW, dengan kontribusi terbesar berasal dari energi surya dan angin.

Beberapa data terkait energi terbarukan yang relevan di berbagai negara adalah sebagai berikut:

  1. China: Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia dan salah satu negara dengan konsumsi energi terbesar, China telah menjadi pemimpin dalam sektor energi terbarukan. China pada tahun 2023 memiliki kapasitas energi terbarukan mencapai 1.000 GW, dengan sebagian besar berasal dari energi angin dan surya. Negara ini berencana untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan menjadi net zero carbon pada 2060.
  2. Amerika Serikat: Pada tahun 2023, Amerika Serikat memiliki kapasitas energi terbarukan sebesar 1.200 GW, yang sebagian besar berasal dari energi angin, surya, dan biomassa. Amerika Serikat juga mendukung pertumbuhan sektor ini dengan kebijakan fiskal seperti Investment Tax Credit (ITC) dan Production Tax Credit (PTC) yang memberikan insentif pajak bagi pengusaha energi terbarukan.
  3. Uni Eropa: Uni Eropa telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 55% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada 1990. Pada tahun 2023, kapasitas energi terbarukan Uni Eropa telah mencapai lebih dari 1.000 GW, dengan Jerman, Spanyol, dan Denmark menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi surya dan angin.
  4. India: India, sebagai salah satu negara berkembang terbesar, juga menunjukkan komitmen kuat terhadap energi terbarukan. Pada tahun 2023, India memiliki kapasitas energi terbarukan sekitar 200 GW, dengan target untuk mencapai 500 GW dari energi terbarukan pada tahun 2030.

Strategi Pengembangan Energi Terbarukan untuk Mendukung Green Economy

Untuk mencapai transisi yang sukses ke ekonomi hijau, sektor energi terbarukan harus dikembangkan melalui berbagai strategi, di antaranya:

  1. Investasi dalam Infrastruktur dan Teknologi: Negara-negara perlu berinvestasi dalam teknologi yang mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti panel surya yang lebih efisien, turbin angin canggih, dan penyimpanan energi yang lebih baik. Infrastruktur yang kuat juga sangat penting untuk mendistribusikan energi terbarukan secara efisien.
  2. Kebijakan yang Mendukung: Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang mendukung energi terbarukan, seperti insentif fiskal, subsidi, dan pemotongan pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam energi terbarukan. Ini termasuk kebijakan yang mendukung pengurangan emisi karbon, seperti carbon pricing dan cap-and-trade.
  3. Edukasi dan Penyuluhan: Penyuluhan kepada masyarakat dan sektor industri mengenai manfaat energi terbarukan dan keberlanjutan sangat penting untuk mempercepat adopsi teknologi hijau.
  4. Kerjasama Internasional: Negara-negara harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dengan berbagi teknologi, sumber daya, dan pengetahuan. Inisiatif global seperti Paris Agreement memberikan kerangka kerja untuk mengurangi emisi karbon secara global.

Peluang Sektor Energi Terbarukan

Pemanfaatan energi terbarukan dalam ekonomi hijau membuka berbagai peluang, antara lain:

  1. Penciptaan Lapangan Kerja Hijau: Transisi ke energi terbarukan menciptakan banyak lapangan kerja di sektor manufaktur, konstruksi, dan pemeliharaan. Menurut IRENA, sektor energi terbarukan dapat menciptakan lebih dari 80 juta pekerjaan global pada tahun 2030.
  2. Keamanan Energi: Energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada energi impor dan meningkatkan ketahanan energi suatu negara. Dengan sumber energi yang dapat diperbarui secara lokal, negara-negara dapat mengurangi kerentanannya terhadap fluktuasi harga energi global.
  3. Peluang Investasi: Dengan meningkatnya permintaan terhadap energi bersih, banyak perusahaan dan investor yang beralih ke sektor energi terbarukan sebagai pilihan investasi yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Sektor energi terbarukan memiliki potensi besar dalam mendukung green economy dan membantu mengatasi tantangan perubahan iklim. Negara-negara di seluruh dunia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan energi terbarukan, dan dengan strategi yang tepat, sektor ini akan menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan adanya kebijakan yang mendukung, investasi dalam teknologi hijau, dan kerjasama internasional, energi terbarukan dapat memainkan peran kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Referensi:

  1. International Renewable Energy Agency (IRENA). (2023). "Renewable Capacity Statistics 2023."
  2. United Nations Environment Programme (UNEP). (2011). "Towards a Green Economy: Pathways to Sustainable Development and Poverty Eradication."
  3. International Energy Agency (IEA). (2023). "World Energy Investment 2023."
  4. "The Future of Solar and Wind Energy." Journal of Renewable Energy, 2022.

"China's Energy Future: Renewable Energy Development." World Bank, 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun