Beberapa teori yang dapat mendasari kontribusi mahasiswa generasi Z dalam pengembangan UMKM adalah sebagai berikut:
- Teori Inovasi Terbuka (Open Innovation): Teori ini, yang diperkenalkan oleh Henry Chesbrough (2003), menjelaskan bahwa perusahaan (termasuk UMKM) dapat meningkatkan inovasi mereka dengan mengizinkan pengetahuan eksternal masuk ke dalam organisasi. Mahasiswa generasi Z, dengan pengetahuan terbaru dan kecakapan teknologi mereka, dapat menjadi sumber penting dalam proses inovasi ini.
- Teori Ekonomi Sirkular: Menurut Ellen MacArthur Foundation (2013), ekonomi sirkular adalah model yang berfokus pada perpanjangan siklus hidup produk dengan mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang material. Konsep ini sangat relevan dalam mengembangkan UMKM yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
- Teori Kepemimpinan Transformasional: Teori ini, yang dikembangkan oleh Bernard Bass (1985), menekankan pada kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, termasuk tujuan keberlanjutan. Mahasiswa generasi Z dapat menerapkan kepemimpinan transformasional dalam memotivasi pemilik UMKM untuk menerapkan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
5. Tantangan dan Peluang bagi UMKM
Meskipun ada banyak peluang, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh UMKM dalam menjalankan transformasi berbasis teknologi dan keberlanjutan, seperti:
- Akses ke Modal: Banyak UMKM menghadapi kesulitan dalam memperoleh modal untuk investasi dalam teknologi dan praktik keberlanjutan. Di sini, mahasiswa generasi Z yang memiliki pengetahuan dalam bidang keuangan dan teknologi dapat mencari cara untuk mengakses dana melalui crowdfunding atau kemitraan dengan lembaga keuangan yang mendukung UMKM.
- Keterbatasan Pengetahuan: Tidak semua UMKM memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi dan keberlanjutan. Oleh karena itu, mahasiswa generasi Z dapat berperan sebagai penghubung dengan memberikan pelatihan dan edukasi kepada pelaku UMKM agar mereka dapat memahami dan mengimplementasikan teknologi serta praktik ramah lingkungan secara efektif.
6. Kesimpulan
Generasi Z, dengan keterampilan teknologi yang canggih dan kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu keberlanjutan, memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan UMKM Indonesia. Melalui sinergi antara mahasiswa generasi Z dan UMKM, Indonesia dapat menciptakan model bisnis yang lebih efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Sebagai agen perubahan, generasi Z dapat mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, sehingga tidak hanya menciptakan keuntungan ekonomi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Referensi:
- Chesbrough, H. (2003). Open Innovation: The New Imperative for Creating and Profiting from Technology. Harvard Business Press.
- Ellen MacArthur Foundation. (2013). Towards the Circular Economy: Economic and business rationale for an accelerated transition.
- PwC. (2017). The Next Generation: Preparing for a New Era of Entrepreneurship. PwC's NextGen Survey.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H