Ali Mutaufiq, M.M., CAIA., CODS
Lean Manufacturing adalah filosofi manajemen yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dengan menghilangkan pemborosan (waste) di seluruh proses produksi. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Toyota Production System (TPS) dan telah diadopsi secara luas di berbagai industri. Artikel ini akan membahas penerapan Lean Manufacturing, teori-teori pendukung, serta referensi untuk mendukung implementasinya.
Teori dan Konsep Dasar Lean Manufacturing
Lean Manufacturing bertumpu pada prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Taiichi Ohno di Toyota. Beberapa teori pendukung meliputi:
- Just-In-Time (JIT):
Teori ini menekankan produksi barang sesuai permintaan pelanggan, bukan prediksi. Dengan JIT, bahan baku hanya dipesan saat diperlukan, mengurangi biaya inventori dan risiko pemborosan.
- Kaizen (Continuous Improvement):
Merupakan filosofi Jepang yang mengedepankan penyempurnaan berkelanjutan melalui kontribusi dari seluruh karyawan, mulai dari manajemen hingga pekerja lapangan.
- Value Stream Mapping (VSM):
Teknik untuk memvisualisasikan proses produksi secara keseluruhan, memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
- Theory of Constraints (TOC):
TOC menyoroti hambatan utama dalam proses produksi yang membatasi produktivitas keseluruhan, sehingga memungkinkan fokus untuk menghilangkannya.
Prinsip Utama Lean Manufacturing
Lean Manufacturing memiliki lima prinsip utama yang dijelaskan oleh Womack dan Jones dalam buku "Lean Thinking" (1996):
- Menentukan Nilai (Value):