Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA., CODS
Pendahuluan
Manajemen keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan dalam keluarga. Dalam Islam, pengelolaan keuangan keluarga tidak hanya berorientasi pada keuntungan duniawi, tetapi juga harus sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Konsep ini bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, keadilan, dan keberkahan dalam kehidupan. Artikel ini membahas cara membangun keuangan keluarga yang sehat melalui manajemen keuangan syariah, dilengkapi dengan dalil dari Al-Qur'an, hadis, serta teori pendukung.
Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Syariah dalam Keluarga
- Hifz al-Mal (Menjaga Harta)
Dalam Islam, menjaga dan mengelola harta secara bijak adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menjamin keberlanjutan hidup.
Dalil Al-Qur'an:
"...dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu)..." (QS. An-Nisa: 5)
- Mencari Keberkahan dalam Penghasilan
Penghasilan harus diperoleh melalui cara yang halal dan thayyib (baik). Riba, gharar (ketidakjelasan), dan maysir (perjudian) harus dihindari.
Hadis Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik-baik saja." (HR. Muslim)
- Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
Islam menganjurkan untuk merencanakan dan menyusun anggaran agar harta tidak digunakan secara boros atau mubazir.
Dalil Al-Qur'an:
"...dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS. Al-Isra: 26-27)
- Distribusi Harta untuk Kemaslahatan
Dalam keuangan keluarga, Islam menekankan pentingnya menunaikan zakat, infak, dan sedekah untuk membantu sesama dan membersihkan harta.
Dalil Al-Qur'an:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." (QS. At-Taubah: 103)
Strategi Membangun Keuangan Keluarga yang Sehat
- Membuat Anggaran Keluarga
Anggaran harus mencakup semua kebutuhan pokok (makan, pakaian, tempat tinggal), pendidikan, dan kesehatan. Pastikan anggaran ini dibuat berdasarkan skala prioritas.
- Menghindari Utang yang Tidak Produktif
Islam membolehkan utang hanya jika sangat diperlukan, namun menghindari utang yang bersifat konsumtif.
Hadis Rasulullah SAW:
"Jiwa seorang mukmin tergantung pada utangnya sampai dia melunasinya." (HR. Tirmidzi)
- Menabung dan Investasi Halal
Islam menganjurkan menabung untuk masa depan dan berinvestasi dalam bentuk yang halal, seperti deposito syariah atau reksadana syariah.
- Teori Pendukung: Prinsip time value of money dalam Islam diadopsi dengan pendekatan bebas riba melalui skema profit-sharing.
- Membiasakan Hidup Hemat dan Sederhana
Hidup sederhana adalah ciri keluarga muslim yang menjaga keberkahan harta.
Dalil Al-Qur'an:
"...dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS. Al-Furqan: 67)
- Pendidikan Keuangan Keluarga
Keluarga harus memahami dasar-dasar keuangan syariah, seperti mengelola pemasukan, menabung, dan menunaikan kewajiban zakat.
Â
Manfaat Manajemen Keuangan Syariah untuk Keluarga
- Keberkahan dalam Hidup
Dengan menerapkan prinsip keuangan syariah, keluarga dapat merasakan keberkahan dan ketenangan hidup.
- Menghindari Konflik Keuangan
Perencanaan yang baik mengurangi potensi konflik dalam keluarga terkait masalah keuangan.
- Persiapan Masa Depan
Menabung dan berinvestasi secara halal membantu keluarga mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
- Kesejahteraan Spiritual dan Material
Mengelola harta sesuai syariah memberikan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.
Teori Pendukung
- Teori Konsumsi Islami
Teori ini mengajarkan bahwa konsumsi dalam Islam didasarkan pada kebutuhan, bukan keinginan, dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.
- Prinsip Maqashid Syari'ah
Pengelolaan keuangan harus sejalan dengan tujuan syariah, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
- Teori Perencanaan Keuangan
Mengacu pada lima tahapan: menilai kondisi keuangan saat ini, menetapkan tujuan, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Manajemen keuangan syariah menawarkan panduan yang komprehensif untuk membangun keuangan keluarga yang sehat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam, keluarga dapat menjaga stabilitas ekonomi, meraih keberkahan, dan menghindari potensi kerugian duniawi maupun ukhrawi.
Rekomendasi:
- Edukasi keuangan berbasis syariah perlu ditingkatkan melalui program keluarga.
- Pemerintah dan lembaga keuangan syariah perlu menyediakan akses investasi halal yang terjangkau.
- Keluarga muslim harus rutin mengevaluasi pengelolaan keuangannya untuk memastikan keberlanjutan.
Referensi
- Al-Qur'an dan Hadis.
- Kahf, Monzer. The Principles of Islamic Economics.
- Chapra, M. Umer. Islam and the Economic Challenge.
- Al-Ghazali. Al-Mustasfa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI