Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... DOSEN/ KONSULTAN

Menulis Artikel kehidupan dan Umum serta religi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi dan Strategi Green Economy, Membangun Ekonomi Ramah Lingkungan dalam Era Modern dalam Perspektif Azd-Zdari'ah

14 November 2024   10:30 Diperbarui: 14 November 2024   10:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Pendahuluan

Di tengah semakin meningkatnya tantangan global terkait perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan krisis sumber daya alam, konsep green economy atau ekonomi hijau menjadi solusi yang sangat relevan di era modern. Ekonomi hijau adalah suatu sistem ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan cara yang ramah lingkungan, meminimalisir kerusakan alam, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam. 

Dalam konteks Islam, prinsip-prinsip ekonomi hijau sejalan dengan ajaran-ajaran agama yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam, keharmonisan antara manusia dengan lingkungan, serta tanggung jawab terhadap bumi.

Azd-Zdari'ah, sebagai suatu pendekatan ekonomi yang mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan ekonomi dan lingkungan, memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang bagaimana konsep ekonomi hijau harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam skala individu, masyarakat, maupun negara. 

Artikel ini akan mengeksplorasi inovasi dan strategi green economy dengan mengacu pada prinsip Azd-Zdari'ah, dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis yang relevan, serta referensinya.

Inovasi Green Economy dalam Perspektif Islam

1. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bijak

Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan tidak berlebihan. Konsep keberlanjutan dalam Islam sangat berkaitan dengan prinsip tawhid (keesaan Tuhan), di mana segala ciptaan Allah merupakan amanah yang harus dijaga oleh umat manusia. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam dalam ekonomi hijau harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan tidak merusak.

Al-Qur'an menjelaskan tentang kewajiban manusia untuk tidak merusak bumi:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari apa yang mereka telah kerjakan, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum: 41).

Ayat ini menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi di bumi akibat tangan manusia adalah bentuk pelanggaran terhadap amanah Tuhan. Oleh karena itu, strategi green economy harus melibatkan pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam untuk mengurangi kerusakan dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

2. Teknologi Ramah Lingkungan dan Energi Terbarukan

Inovasi teknologi ramah lingkungan adalah aspek utama dalam green economy. Teknologi yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti energi terbarukan (solar, angin, hidro, biomassa), sangat mendukung prinsip keberlanjutan dalam Islam.

Al-Qur'an mengajarkan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan tidak berlebihan:

"Dan Dia-lah yang menjadikan untuk kamu pohon-pohon yang hijau, lalu Kami jadikan darinya api yang kamu nyalakan." (QS. Ya-Sin: 80).

Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah memberikan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, termasuk dalam hal energi. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas, tetapi juga mengurangi emisi karbon, merupakan langkah yang sejalan dengan prinsip Islam tentang penggunaan sumber daya alam yang efisien.

3. Pertanian Berkelanjutan dan Kehutanan

Pertanian yang berkelanjutan dan pelestarian hutan adalah elemen penting dari ekonomi hijau. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk merawat bumi dan mempertahankan keberlanjutannya, terutama dalam hal pertanian dan kehutanan.

Al-Qur'an menyatakan:

"Dan Kami tumbuhkan bagi kamu dengannya (air hujan) pohon-pohon kurma dan anggur, dan Kami alirkan untuk kamu sungai-sungai yang segar." (QS. Al-Mu'minun: 19).

Pengelolaan tanah yang baik, penggunaan teknik pertanian organik, dan penghindaran dari praktik yang merusak seperti pembakaran hutan adalah bagian dari strategi green economy yang mendukung pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan keberlanjutan dalam sektor pertanian dan kehutanan.

Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk terkait pentingnya pertanian dan menjaga alam:

"Jika kiamat sudah terjadi, sementara di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit pohon, maka tanamlah." (HR. Al-Bukhari).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kelestarian alam, bahkan dalam kondisi yang paling genting sekalipun.

4. Pengelolaan Air dan Limbah

Islam juga memberikan perhatian besar terhadap pengelolaan air dan pengurangan limbah. Islam melarang pemborosan dan menganjurkan penggunaan air secara bijaksana, meskipun dalam kondisi melimpah.

Hadis Nabi Muhammad SAW mengatakan:

"Janganlah kamu membuang-buang air, meskipun kamu berada di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad).

Pengelolaan air yang efisien, pemanfaatan teknologi daur ulang, dan pengurangan limbah menjadi bagian integral dari ekonomi hijau dalam perspektif Islam.

Strategi Green Economy dalam Era Modern

1. Kebijakan Energi Terbarukan

Salah satu strategi utama dalam green economy adalah transisi menuju penggunaan energi terbarukan. Negara-negara di seluruh dunia mulai mengalihkan investasi mereka dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Ini termasuk energi surya, angin, hidro, dan biomassa yang lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi karbon.

2. Pembangunan Infrastruktur Hijau

Pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti bangunan hemat energi, transportasi publik yang efisien, dan sistem pengelolaan sampah yang baik, sangat penting dalam mendukung ekonomi hijau. Infrastruktur hijau dapat mencakup ruang terbuka hijau, penanaman pohon di kota-kota, dan pengembangan sistem drainase yang ramah lingkungan.

3. Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang berfokus pada pengurangan sampah, penggunaan ulang bahan, dan daur ulang produk. Ini bertujuan untuk mengurangi beban pada sumber daya alam dan meminimalkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi dan konsumsi. Dalam Islam, ini juga selaras dengan prinsip israf (pemborosan), yang dilarang oleh agama.

Al-Qur'an mengingatkan tentang pemborosan:

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra: 27).

Kesimpulan

Dalam perspektif Azd-Zdari'ah, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang menghormati alam dan menjaga keberlanjutannya. Inovasi dan strategi green economy, seperti pengelolaan sumber daya alam yang bijak, penggunaan energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan ekonomi sirkular, merupakan langkah konkret yang tidak hanya dapat memperbaiki kondisi lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Dengan mendasarkan langkah-langkah ini pada ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan alam, kita dapat membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Referensi:

  1. Al-Qur'an, Surah Ar-Rum: 41
  2. Al-Qur'an, Surah Ya-Sin: 80
  3. Al-Qur'an, Surah Al-Mu'minun: 19
  4. Al-Qur'an, Surah Al-Isra: 27
  5. Hadis Nabi Muhammad SAW, HR. Al-Bukhari
  6. Hadis Nabi Muhammad SAW, HR. Ahmad

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun