Ali Mutaufiq., S.E., M.M.,CAIA.,CODS
Pendahuluan
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin berkembang, perguruan tinggi swasta (PTS) menghadapi tantangan besar dalam menarik minat calon mahasiswa yang semakin cerdas dan kritis. Selain itu, kompetisi antar perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, semakin ketat. Oleh karena itu, PTS perlu menyusun grand strategi marketing yang efektif untuk tetap bertahan dan berkembang dalam pasar pendidikan yang sangat dinamis. Strategi pemasaran yang tepat akan memposisikan perguruan tinggi tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang menawarkan akademik berkualitas, tetapi juga sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang relevan dengan perkembangan industri dan teknologi.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perguruan tinggi swasta untuk meningkatkan daya saing, menarik calon mahasiswa, dan meningkatkan visibilitas serta reputasi institusi di pasar pendidikan.
1. Pentingnya Strategi Marketing untuk Perguruan Tinggi Swasta
Perguruan tinggi swasta menghadapi beberapa tantangan dalam memasarkan pendidikan mereka, di antaranya adalah:
- Persaingan yang ketat: Perguruan tinggi negeri yang lebih dikenal dan memiliki dana lebih besar seringkali menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa.
- Perubahan preferensi calon mahasiswa: Generasi millennial dan Z memiliki pola pikir yang berbeda dalam memilih perguruan tinggi, lebih memilih yang memiliki relevansi langsung dengan dunia kerja, inovasi, dan teknologi.
- Keterbatasan anggaran: Berbeda dengan perguruan tinggi negeri, PTS seringkali memiliki anggaran pemasaran yang terbatas.
Untuk itu, PTS perlu memiliki strategi pemasaran yang kreatif dan berbasis data untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Salah satu konsep yang penting dalam strategi pemasaran pendidikan adalah branding, yang mencakup pembangunan citra perguruan tinggi sebagai lembaga yang unggul dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Grand Strategi Marketing Perguruan Tinggi Swasta
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perguruan tinggi swasta dapat merumuskan beberapa grand strategi marketing yang mencakup berbagai elemen, mulai dari analisis pasar, pengembangan produk (program studi), hingga penggunaan teknologi dan digital marketing.
a. Penguatan Branding dan Posisi Pasar
Branding adalah fondasi utama dalam strategi pemasaran perguruan tinggi. PTS perlu menciptakan citra yang kuat di mata calon mahasiswa, orang tua, serta dunia industri. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperkuat branding antara lain:
- Membangun Citra Lembaga yang Kuat
Perguruan tinggi harus memiliki identitas yang jelas mengenai nilai-nilai dan keunggulannya. Misalnya, apakah perguruan tinggi tersebut unggul dalam bidang kewirausahaan, teknologi, atau ilmu sosial. Identitas ini perlu konsisten disampaikan melalui semua saluran komunikasi dan media.
- Fokus pada Keunggulan Kompetitif
PTS harus memiliki nilai tambah yang membedakannya dengan perguruan tinggi lain, seperti kurikulum berbasis industri, pengajaran berbasis teknologi, atau pengembangan karakter dan kepemimpinan.
- Brand Awareness Melalui Kegiatan Akademik dan Non-Akademik
Melalui seminar internasional, konferensi, dan kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan industri, PTS dapat meningkatkan visibilitasnya. Contoh, program kewirausahaan atau teknologi yang relevan dengan perkembangan industri terkini.
b. Pemasaran Digital (Digital Marketing)
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, strategi pemasaran digital menjadi hal yang tak terhindarkan bagi PTS. Beberapa elemen dalam digital marketing yang dapat diterapkan adalah:
- Website yang Informatif dan User-Friendly
Website adalah salah satu alat utama dalam menarik perhatian calon mahasiswa. Website harus menyediakan informasi lengkap tentang program studi, fasilitas, dosen, prestasi, dan testimoni dari mahasiswa serta alumni. Desain website yang menarik dan mudah diakses juga dapat meningkatkan konversi calon mahasiswa yang mengunjungi situs.
- Penggunaan Media Sosial
Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan LinkedIn adalah saluran yang sangat efektif untuk menjangkau audiens muda. Dengan memanfaatkan konten visual dan video, perguruan tinggi dapat menunjukkan kehidupan kampus, prestasi mahasiswa, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Data terkait penggunaan media sosial:
- Statista mencatat bahwa pada 2023, sekitar 91,6% pengguna internet Indonesia aktif di media sosial, dengan Instagram dan Facebook menjadi platform paling populer di kalangan remaja dan dewasa muda.
- Berdasarkan Google Analytics, perguruan tinggi yang secara konsisten memproduksi konten yang relevan di media sosial mengalami peningkatan traffic website hingga 50%.
- Search Engine Optimization (SEO)
Agar website PTS lebih mudah ditemukan, penerapan SEO yang tepat sangat penting. Melalui pengoptimalan kata kunci yang relevan dengan pendidikan dan program studi yang ditawarkan, PTS dapat memperoleh peringkat lebih tinggi di hasil pencarian Google.
- Iklan Berbayar (PPC - Pay Per Click)
PTS dapat menggunakan iklan berbayar di Google Ads atau media sosial untuk menargetkan calon mahasiswa berdasarkan lokasi, minat, dan perilaku online mereka. Hal ini memungkinkan PTS untuk menjangkau calon mahasiswa secara langsung.
c. Pengembangan Program Studi yang Relevan dan Terdepan
Salah satu faktor penting dalam pemasaran perguruan tinggi adalah kualitas dan relevansi program studi yang ditawarkan. Program studi yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga sesuai dengan perkembangan kebutuhan industri, akan lebih menarik bagi calon mahasiswa.
- Program Studi Berbasis Industri dan Kewirausahaan
PTS dapat menawarkan program studi yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, misalnya bidang teknologi informasi, bisnis digital, atau program kewirausahaan. Kerja sama dengan industri dalam bentuk magang, kuliah tamu, atau proyek bersama dapat memperkuat hubungan dengan dunia kerja.
- Program Pendidikan yang Fleksibel dan Online
Menyediakan program pendidikan yang fleksibel, termasuk kelas malam atau online, dapat menarik minat calon mahasiswa yang memiliki kesibukan lainnya.
d. Pengalaman Mahasiswa dan Alumni sebagai Pemasaran
Memperhatikan pengalaman mahasiswa dan alumni sebagai bagian dari strategi pemasaran adalah langkah yang sangat penting. Alumni yang sukses dapat menjadi brand ambassador yang efektif bagi perguruan tinggi.
- Alumni sebagai Brand Ambassador
PTS dapat melibatkan alumni dalam kegiatan promosi, baik melalui seminar, talk show, maupun testimoni yang dapat dipublikasikan di berbagai media. Cerita sukses alumni seringkali menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa.
- Program Beasiswa dan Akses Pembiayaan Pendidikan
Beasiswa dapat menjadi salah satu daya tarik bagi calon mahasiswa. Program beasiswa yang transparan dan mudah diakses akan membantu PTS menjangkau calon mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.
e. Kolaborasi dengan Industri dan Pemerintah
Kolaborasi dengan industri dan sektor pemerintahan dapat membantu perguruan tinggi meningkatkan kredibilitasnya. Misalnya, dengan menawarkan program magang yang terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan terkemuka atau menyelenggarakan program penelitian bersama.
3. Analisis SWOT dalam Grand Strategi Marketing PTS
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) juga dapat membantu PTS dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Beberapa contoh analisis SWOT untuk PTS:
- Kekuatan (Strengths): Kualitas pengajaran yang unggul, fasilitas yang memadai, pengajaran berbasis teknologi.
- Kelemahan (Weaknesses): Anggaran pemasaran yang terbatas, kurangnya brand awareness di tingkat nasional.
- Peluang (Opportunities): Tren meningkatnya minat terhadap pendidikan tinggi, berkembangnya pasar pendidikan online.
- Ancaman (Threats): Persaingan ketat dengan perguruan tinggi negeri dan internasional, perubahan tren minat studi yang cepat.
4. Kesimpulan
Grand strategi marketing perguruan tinggi swasta tidak hanya berfokus pada penguatan posisi pasar, tetapi juga mencakup pengembangan program studi yang relevan dengan kebutuhan industri, penggunaan teknologi dalam pemasaran, serta membangun pengalaman positif bagi mahasiswa dan alumni. Perguruan tinggi swasta yang mampu memadukan elemen-elemen ini akan lebih siap bersaing di pasar pendidikan tinggi yang semakin kompetitif.
Referensi:
- Statista. (2023). Social Media Usage in Indonesia.
- Google Analytics. (2023). The Impact of Consistent Content Marketing on Website Traffic.
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th Ed.). Pearson Education.
- Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2014). Social Media: Back to the Roots and Back to the Future. Journal of Systems and Information Technology.
- Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2019). Digital Marketing: Strategy, Implementation, and Practice. Pearson.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI