Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Manajemen Operasional dalam meningkatkan Efiseinsi dan Kualitas Produk dalam Perspektif Maqashid Syari'ah

12 November 2024   10:49 Diperbarui: 12 November 2024   11:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq., S.E.,M.M.,CAIA.,CODS

Pendahuluan

Manajemen operasional merupakan bagian integral dari setiap organisasi dan bisnis yang berfokus pada pengelolaan sumber daya, proses produksi, dan pengendalian untuk menciptakan produk atau layanan yang berkualitas dengan biaya yang efisien. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, efisiensi dan kualitas produk menjadi faktor penting yang membedakan kesuksesan suatu perusahaan.

Namun, dalam konteks umat Islam, pengelolaan operasional tidak hanya dipandang dari sisi efisiensi dan kualitas semata, tetapi juga harus berlandaskan prinsip-prinsip maqashid syariah, yaitu tujuan-tujuan syariah yang lebih luas, yang meliputi perlindungan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana strategi manajemen operasional dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk dengan tetap berlandaskan pada prinsip maqashid syariah.

1. Konsep Manajemen Operasional dalam Perspektif Maqashid Syariah

Manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian proses produksi untuk menghasilkan produk atau layanan dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam konteks maqashid syariah, kegiatan manajemen operasional harus tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga harus memperhatikan dampaknya terhadap kesejahteraan umat, menjaga keadilan, dan menghindari kerusakan (mufsid) bagi individu dan masyarakat.

Maqashid syariah sendiri dapat diartikan sebagai tujuan-tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan syariat Islam, yang terbagi dalam lima prinsip utama:

  1. Hifz al-Din (Perlindungan Agama)
  2. Hifz al-Nafs (Perlindungan Jiwa)
  3. Hifz al-Aql (Perlindungan Akal)
  4. Hifz al-Nasl (Perlindungan Keturunan)
  5. Hifz al-Mal (Perlindungan Harta)

Dalam konteks manajemen operasional, prinsip-prinsip ini dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan dan strategi yang memperhatikan etika bisnis, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial. Misalnya, efisiensi yang dicapai dalam manajemen operasional harus mengarah pada pengurangan pemborosan yang merugikan lingkungan, sementara kualitas produk harus memperhatikan nilai kejujuran dan keadilan dalam pemenuhan hak-hak konsumen.

2. Strategi Manajemen Operasional untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produk

Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi manajemen operasional yang didasari oleh prinsip maqashid syariah, antara lain:

a. Penerapan Prinsip Lean Management (Manajemen Lean)

Lean management adalah pendekatan untuk mengeliminasi pemborosan (waste) dalam proses produksi tanpa mengurangi kualitas. Dalam konteks maqashid syariah, prinsip lean dapat dilihat sebagai bentuk perlindungan terhadap harta (hifz al-mal) karena efisiensi dalam penggunaan sumber daya akan mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai produk.

Data dan Referensi: Sebuah studi yang diterbitkan oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan prinsip lean dalam operasional mereka berhasil mengurangi pemborosan sebesar 30% dan meningkatkan produktivitas hingga 20% dalam jangka waktu tertentu. Ini juga berhubungan dengan hifz al-mal, yang mencerminkan pengelolaan kekayaan secara adil dan efisien.

 Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bekerja dengan baik dan efisien dalam segala hal." (HR. Muslim)

b. Penerapan Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan yang menekankan pentingnya kualitas dalam setiap aspek organisasi, mulai dari perencanaan, produksi, hingga distribusi produk. TQM berfokus pada kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas yang terus menerus.

Dalam perspektif maqashid syariah, hifz al-nafs (perlidungan jiwa) dan hifz al-aql (perlidungan akal) dapat dicapai dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga aman dan bermanfaat bagi konsumen. Selain itu, prinsip hifz al-din (perlidungan agama) juga mengharuskan perusahaan untuk memproduksi barang yang halal dan tidak merusak moral atau agama.

Data dan Referensi: Studi yang dilakukan oleh American Society for Quality menunjukkan bahwa penerapan TQM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 30% dan menurunkan biaya perbaikan produk hingga 40%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang tinggi tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen, tetapi juga bagi keberlanjutan perusahaan.

Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Halal bagi kalian segala yang baik dan menguntungkan." (QS. Al-Ma'idah: 1)

c. Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Management) yang Berkelanjutan

Supply Chain Management (SCM) yang berkelanjutan menekankan pentingnya pengelolaan rantai pasokan yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam konteks maqashid syariah, keberlanjutan rantai pasokan dapat memastikan bahwa setiap bagian dari proses produksi memperhatikan hifz al-mal (perlindungan harta) dan hifz al-nasl (perlindungan keturunan), dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak merusak lingkungan atau masyarakat.

Data dan Referensi: Laporan World Economic Forum menunjukkan bahwa 80% perusahaan besar yang menerapkan SCM berkelanjutan mengalami peningkatan reputasi merek dan kepuasan pelanggan, yang berdampak positif pada pendapatan jangka panjang.

Ayat Al-Qur'an terkait: Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menghukum di antara manusia, hendaklah kamu memutuskan dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)

3. Kesimpulan

Strategi manajemen operasional yang efektif dan berbasis maqashid syariah dapat memberikan dampak yang besar dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Penerapan prinsip-prinsip seperti lean management, TQM, dan SCM yang berkelanjutan tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan ekonomi, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai etika dan keadilan dalam bisnis. Dengan mengintegrasikan maqashid syariah dalam strategi manajemen operasional, perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, efisien, dan bermanfaat bagi umat, serta berkontribusi pada keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Referensi

  1. Al-Qur'an, Surah Al-Ma'idah (5:1), An-Nisa (4:58).
  2. HR. Muslim, Hadis tentang efisiensi dalam pekerjaan.
  3. Harvard Business Review, "Lean Management for Operational Efficiency".
  4. American Society for Quality, "The Benefits of TQM Implementation".
  5. World Economic Forum, "Sustainable Supply Chain Management".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun