Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang bermuka dua atau munafik sebenarnya berada dalam keadaan yang sangat buruk di hadapan Allah, karena mereka menutupi keyakinan yang sesungguhnya dan berusaha menipu orang lain.
Kecaman terhadap Munafik
Dalam surah Al-Baqarah, Allah juga memberikan gambaran tentang orang-orang yang bermuka dua sebagai kelompok yang memiliki penyakit dalam hati mereka, yaitu keraguan terhadap kebenaran:
"Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit itu dan bagi mereka azab yang pedih, karena mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah: 10)
Ayat ini menunjukkan bahwa kemunafikan bukan hanya berhubungan dengan penipuan terhadap orang lain, tetapi juga merupakan indikasi adanya kekotoran hati yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan seseorang semakin jauh dari kebenaran.
Keputusan Allah terhadap Munafik
Allah SWT juga mengingatkan umat Islam tentang hukuman yang akan diterima oleh orang-orang munafik di akhirat. Salah satu ayat yang mengandung peringatan keras adalah sebagai berikut:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkat yang paling bawah dari neraka, dan sekali-kali kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisa: 145)
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya hukuman bagi mereka yang berpura-pura beriman padahal hatinya tidak. Dalam konteks Maqashid Syariah, perilaku seperti ini jelas mengancam keselamatan jiwa, karena munafik memutus hubungan antara individu dengan kebenaran yang seharusnya dijaga.
Hadis tentang Munafik
Nabi Muhammad SAW juga banyak memberikan peringatan tentang bahaya sifat munafik. Beberapa hadis yang berhubungan dengan sifat bermuka dua adalah sebagai berikut: