Mohon tunggu...
Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Mohon Tunggu... Guru - Bacalah atas nama Tuhanmu

Pendidikan itu Membebaskan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit Maulid Nabi dan Pendidikan Karakter

15 September 2024   21:28 Diperbarui: 15 September 2024   21:45 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mewajibkan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai akhlak Rasulullah di sekolah. Hal ini bisa melibatkan perubahan kurikulum, pelatihan guru, dan pengawasan pelaksanaan di lapangan. Sekolah sebenarnya dapat berinisiatif secara mandiri untuk memberlakukan kebijakan semacam itu tanpa harus menunggu peraturan pemerintah.

  1. Kampanye Kesadaran Melalui Media Sosial dan Media Massa

Saat ini, media sosial memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan membentuk opini publik. Oleh karena itu, kampanye yang mempromosikan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan melalui media sosial dan media massa, agar pesan-pesan kebaikan bisa menjangkau lebih banyak orang. 

Mengingat media sosial merupakan platform terbuka, maka prinsip universalitas (rahmatan lil-alamin) harus menjadi pertimbangan utama. Meski demikian, tidak harus disertai dengan menyembunyikan simbol-simbol sebagai seorang muslim. Tampil percaya diri sebagai muslim dan sekaligus care terhadap sesama manusia.

  1. Penghargaan bagi Sekolah dan Guru yang Berhasil dalam Pendidikan Karakter

Pemerintah atau lembaga pendidikan dapat memberikan penghargaan kepada sekolah atau guru yang berhasil menerapkan program pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Rasulullah. Penghargaan ini akan memotivasi lebih banyak orang dan sekolah untuk serius dalam menerapkan program tersebut. 

Namun perlu disadari bahwa keberhasilan pendidikan karakter sebetulnya tidak membutuhkan penghargaan apapun karena keberhasilan tersebut sudah menjadi semacam penghargaan yang justru tidak ternilai harganya. Kita yakin, mereka yang telah baik karakternya, tidak membutuhkan lagi penghargaan yang bersifat materi atau apresiasi dari sesama manusia.

Dengan langkah-langkah konkret ini, spirit Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi menjadi momentum yang mendorong umat Islam, terutama generasi muda, untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai Islam akan berkembang dengan cepat dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun