Kehilangan Kata-kata
Suatu ketika Kau pernah berkata
Akan ada saatnya nanti
Kita akan bertemu pada suatu ruang dan waktu
Yang tak mampu kita defenisikan
Kau memberi jawab
Atas sebuah pertanyaanku yang sederhana
Kapan Kau siap menjadi permaisuriku?
Lalu Kau mengisyaratkan bahwa
Matahari akan bersinar terang
Namun hujan gerimis menyertainya
Kau mengibaratkan bahwa
Malam masih bertandang dengan pekat
Tapi mentari telah muncul di ufuk
Kau merapalkan bahwa
Kemarau telah melanda dusun kita
Sementara anak-anak sungai tetap pasang
Lalu kita berpapasan di pertigaan
Tepat diujung jalan setapak kebun jati
Daun-daun meranggas memenuhi bumi
Tapi tanah-tanah basah, kuyup oleh embun-embun pagi
Di balik tumpukan jerami Â
Seseorang membawakanmu sejumput remah-remah
Dan sepasang gaun cantik berwarna biru malam
Lalu Kau berbisik lirih;
Saat ini adalah musim pancaroba
dan Aku datang memenuhi janji
Aku telah siap untuk menjadi pengantinmu
Jakarta, 19 April 2024
Ali Musri Syam Puang Antong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H