Pagi menuntunku ke selatan
Menuju tempat pengabdian
Baru saja selesai hujan
Basah tanah-tanah, rumput-rumput, sepanjang jalan
Di ujung daratan, tempatku bermukim
Muara mengalami kelebihan debit air
Permukaannya pasang
Seperti rindu menjelma di pikiran
Jembatan di atas muara itu
Menyediakan dirinya untuk dilalui
Seperti rindu ingin segera melintas
Jika jembatan menghubungkan dua daratan
Untuk saling bertemu
Maka rindu menautkan dua insan
untuk saling meluahkan jenuh
Jikalau tak ada jembatan
Maka cukup jauh perjalanan untuk berputar
Mengitari daratan
Jikalau tak ada rindu
Maka cukup lelah perasaan untuk berpendar
Mengitari pikiran
Seperti hasrat semula
Rindu senantiasa menunggu di selatan
demi cita, cinta dan rindu tak kesudahan.
Penajam Paser Utara, 27 Maret 2024
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H