Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Jembatan dan Rindu

15 April 2024   20:09 Diperbarui: 15 April 2024   20:10 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
𝙳𝚘𝚔𝚙𝚛𝚒 @𝚊𝚖𝚜99 𝚋𝚢. 𝚃𝚎𝚡𝚝𝙰𝚛𝚝

Jembatan dan rindu

Pagi menuntunku ke selatan
Menuju tempat pengabdian

Baru saja selesai hujan
Basah tanah-tanah, rumput-rumput, sepanjang jalan

Di ujung daratan, tempatku bermukim
Muara mengalami kelebihan debit air
Permukaannya pasang
Seperti rindu menjelma di pikiran

Jembatan di atas muara itu
Menyediakan dirinya untuk dilalui
Seperti rindu ingin segera melintas

Jika jembatan menghubungkan dua daratan
Untuk saling bertemu
Maka rindu menautkan dua insan
untuk saling meluahkan jenuh

Jikalau tak ada jembatan
Maka cukup jauh perjalanan untuk berputar
Mengitari daratan

Jikalau tak ada rindu
Maka cukup lelah perasaan untuk berpendar
Mengitari pikiran

Baca juga: Puisi: Asmaraloka

Seperti hasrat semula
Rindu senantiasa menunggu di selatan
demi cita, cinta dan rindu tak kesudahan.

Penajam Paser Utara, 27 Maret 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun