Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Candu Secangkir Kopi

22 Mei 2022   22:02 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:25 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Candu Secangkir Kopi / Dokpri @ams99 By. TextArt 

Puisi : Candu Secangkir Kopi

Secangkir kopi
Menemani pagi mengolah pikir
Yang berlalu dalam kenang
Meresapi yang sedang bertandang
Memikirkan masa datang

Secangkir kopi
Tidak sekadar nutrisi
Tapi adalah kawan sehati
Mengejawantahkan kerinduan
Melahirkan ide-ide cemerlang

Secangkir kopi
Obat mujarab bagi perindu sejati
Yang seluruh jejak langkah kaki
Adalah cinta yang menggigih
Menuju ke titian hakikat akhir

Secangkir kopi
Adalah candu tak kenal henti
Pagi pecinta yang menikmati gairah dan sensasi
Hanyut dalam irama penuh birahi
Yang tak pernah selesai

Seperti secangkir kopi
Aromamu senantiasa hadir
Menyeruak hingga kedasar cangkir
Duhai cinta berparas peri
Wahai kekasih menjelma dewi

Penajam Paser Utara, 12 Mei 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Episode Akhir.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/62887b871ee9225aa86154e2/puisi-episode-akhir

Puisi Pilihan: Matahari Terbit dan Bunga Paulownia.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6285af3e1583474589058d72/puisi-matahari-terbit-dan-bunga-paulownia

Puisi Pilihan Lainnya: Mengejawantah Rindu.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6278c17def62f634d0405412/puisi-mengejawantah-rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun