Puisi yang Kau Pinta
Entah apa yang merasuki
Tiba-tiba saja sore kemarin
Kau menagih sebuah puisi
Dariku yang penuh sesak intuisi
Tidakkah Kau tahu
Bahwa setiap kata terucap di mulut
Adalah puisi tentangmu
Telah berabad-abad bermukim di kalbu
Tidakkah Kau paham
Bahwa setiap dalam pikir berkelindan
Adalah syair-syair kerinduan
Padamu seorang perempuan
Atau barangkali sengaja Kau meminta
Agar Aku terus menerus memuntahkan kata
Yang mungkin saja sudah bosan mengendap
Dalam sepi tak kunjung beranjak
Telah beratus-ratus puisi Kutetaskan
Dalam cangkang hati penuh birahi
Setelah bertahun-tahun kueramkan
Dalam kepakan sayap-sayap sunyi
Balikpapan, 27 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Kidung Sunyi Hutan Perawan.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/623b4259bb4486359b718d52/puisi-kidung-sunyi-hutan-perawan
Puisi Pilihan: Menunggu Kau Kembali.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/621e2b0231794953ea3a1692/puisi-menunggu-kau-kembali
Puisi Pilihan Lainnya: Lelaki yang Dikutuk Jadi Nelayan Seumur Hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H