Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Cinta yang Mengejawantah

26 Maret 2022   18:18 Diperbarui: 26 Maret 2022   19:13 6552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Cinta yang Mengejawantah

Segala yang bermukim di hati adalah kejujuran, disana menjadi sumber segala kebenaran, sebab ia tak pernah ingkar. Ia menyatakan perihal kesahihan untuk diejawantahkan, tentang kesalahan yang mesti di singkirkan.

Nuraniku berkata, Engkaulah jawaban dari segala pertanyaan. Siapakah kebenaran itu, seseorang yang senantiasa memenuhi ruang hati. Ingin meraih, dan senantiasa menghadirkan sensasi rasa berkelindan yang tak pernah usai.

Aku ingin mengejawantahkan kebenaran. Merealisasikan jawaban atas nurani.

Aku datang menghampirimu, menawarkan puncak segala rasa yang kumiliki, tak pernah kuberikan kepada yang lain, hanya untukmu saja.

Kau menyambutku penuh gairah, katamu " Aku adalah hutan belantara, sedikitpun belum terjamah ".

Sanggupkah kita menjaga konsistensi rasa, sementara terlalu banyak tantangan untuk sampai ke kedalaman.

Kita akhirnya saling bertaut, meski tak utuh. Kita menyadari bahwa Seseorang yang mencintai akan merawat rasa, memelihara rindu, meski seolah mengisyaratkan jarak. Sebab Kita percaya segala yang ada pada diri kita masing-masing adalah yang terbaik untuk kekasih, pembuktiannya; Konsistensi rasa mengarungi waktu.

Balikpapan, 26 Maret 2022

Ali Musri Syam Puang Antong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun