Puisi: Cinta yang Mengejawantah
Segala yang bermukim di hati adalah kejujuran, disana menjadi sumber segala kebenaran, sebab ia tak pernah ingkar. Ia menyatakan perihal kesahihan untuk diejawantahkan, tentang kesalahan yang mesti di singkirkan.
Nuraniku berkata, Engkaulah jawaban dari segala pertanyaan. Siapakah kebenaran itu, seseorang yang senantiasa memenuhi ruang hati. Ingin meraih, dan senantiasa menghadirkan sensasi rasa berkelindan yang tak pernah usai.
Aku ingin mengejawantahkan kebenaran. Merealisasikan jawaban atas nurani.
Aku datang menghampirimu, menawarkan puncak segala rasa yang kumiliki, tak pernah kuberikan kepada yang lain, hanya untukmu saja.
Kau menyambutku penuh gairah, katamu " Aku adalah hutan belantara, sedikitpun belum terjamah ".
Sanggupkah kita menjaga konsistensi rasa, sementara terlalu banyak tantangan untuk sampai ke kedalaman.
Kita akhirnya saling bertaut, meski tak utuh. Kita menyadari bahwa Seseorang yang mencintai akan merawat rasa, memelihara rindu, meski seolah mengisyaratkan jarak. Sebab Kita percaya segala yang ada pada diri kita masing-masing adalah yang terbaik untuk kekasih, pembuktiannya; Konsistensi rasa mengarungi waktu.
Balikpapan, 26 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Kidung Sunyi Hutan Perawan
Puisi Pilihan: Menunggu Kau Kembali
Puisi Pilihan Lainnya: Sajakmu Menjelma Gerimis di Mataku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI