Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kukira Kau Rumah

7 Februari 2022   20:20 Diperbarui: 7 Februari 2022   20:30 8515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi kukira Kau Rumah / dokpri @ams99 By. Text On Photo

Kukira Kau Rumah

Pertemuan tak terduga di kala senja hampir purna
Kita menjadi asing dari sebelumnya
Persuaan yang intim membawa kita saling bertanya-tanya
Apakah ini rasa atas definisi cinta

Kau datang ketika malamku kian kelam
Tak ada sinar penunjuk jalan
Kau bertandang di peraduanku yang jalang
Memantik gelora kasmaran

Kini Kau hendak pamit
Ketika suar di menara jiwaku menyala-nyala
Kau hendak memadamkan api
Dengan pergimu tiba-tiba

Nyatalah jika tak pernah sungguh-sungguh
Kau hanya sesaat untuk singgah
Kemudian pergi dan berlalu
Meninggalkan Aku yang terlanjur menjadi abu

Kau bukan rumah
Bagi kediaman sunyiku berkecambah
Kau hanya rusuk
Bagi luah rinduku terlajur merasuk

Sebelum malam menutup pekatnya
Kau kembali ke singgasana
Seseorang telah menunggumu pulang
Mengharap hangat dekapan

Penajam Paser Utara, 07.02.2022
Ali Musri Syam Puang Antong

*rusuk: rumah sementara waktu (mentawai)

Puisi Sebelumnya: Ampau Imlek di Musim Pandemi

Puisi Pilihan: Semesta Rindu

Puisi Pilihan Lainnya: Muara Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun