Rindu Tak Sampai
Ahad malam yang sepi
Hendak mengunjungimu penuh gigih
Membaca mimpi kemarin, terbawa angin
Semoga saja ia telah sampai
Padamu, terus kueja namun tak pernah usai
Malam ini, betapa Aku ingin
Merayakan sepi dengan dua gelas kopi
Dan makanan kesukaanmu: roti isi stoberi
Berdua saja di tepi pantai
Namun malam tiba-tiba menjelma malis
Malam bergerak lamban mengitari langit
Angin bersenandung lirih
Dengan penuh rindu, Kukabarkan perihal esok pagi
Sebelum malam letih, izinkan Aku menulis puisi
Meski tak pernah selesai
Balikpapan, 23.01.2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Dogma Adnan.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61eab6f380a65a2a710c82a2/puisi-dogma-adnan
Puisi Pilihan: Semesta Rindu.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61d3a65506310e0ec67f8402/puisi-semesta-rindu
Puisi Pilihan Lainnya: Muara Rindu.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61e376fc4b660d6aec7331f4/puisi-muara-rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H