Hikayat Putri Kayangan dan Hulubalang
Pada fragmen permulaan
Kau berperan sebagai Dewi
Yang tak Kukenal riwayatnya
Setelah perkenalan singkat di alun-alun
Pikiran mengembara di belantara mayapada
Mengadar di sela-sela hujan
Merenda sepanjang senja
Menggamit di selasar kayangan
Sepertinya Para Dewa enggan bertapa
Sejak kisah kita tercium telik sandi
Putri kayangan tak pantas, bagi seorang biasa
Begitu titah Sang Raja
Takdir menuliskan ceritanya
Dengan segala perihal dalam diri
Ketangguhan ilmu, kedalaman taat
Mengantar menuju singgasana
Tempat Kau bertahta
Pada fragmen terakhir
Kau berperan sebagai ratu
Yang Kudekap penuh mesra
Ketika itu;
Aku hulubalang yang mengembara di belantara
Dan kau hutan tak terjamah
Di pertemuan paling purna
Kau mengisyaratkan rindu
Mengangguk lalu merebahkan penat di dada
Kurengkuh seluruh tubuh gemulaimu
Kita takluk oleh semilir angin utara
Pergulatan malam itu
Menjadi etape akhir merasuk sukma
Menjelma episode awal prahara dua loka
Penajam Paser Utara, 11.01.2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya:Â Aku tidak Baik-baik Saja
Puisi Pilihan:Â Semesta Rindu
Puisi Pilihan Lainnya: Rindu yang Tertinggal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H