Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Fiksi Ramadan] Bersuci: Kompak Batalnya, Kompak pula Wudunya

10 Mei 2021   20:30 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:16 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen tentang bersuci: Kompak batalnya, kompak pula wudunya (Bincang Syariah)

Seperti biasa setelah menunaikan salat isya empat orang sahabat: Soni, Satria, Amran dan Alan selalu bermain di halaman masjid.

Maklumlah, namanya masih anak-anak, wajarlah mereka menikmati masa-masa kanak-kanak mereka. Saat ini mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Soni kelas 4, Satria kelas 3, sedangkan Amran dan Alan duduk di kelas 2. Mereka semuanya satu sekolah dan juga rumahnya bertetangga.

Baca Juga: senjata-pamungkas-itu-bernama-kojima-madu-lengkap-menjaga-nutrisi-berpuasa

Mereka berempat memang teman akrab, kemana-mana selalu kompak.

Mereka memanfaatkan bermain di antara waktu salat isya dan salat tarawih, yang diisi dengan pengumuman pengurus masjid dan kultum. Biasanya jeda waktu antara isya dan tarawih sekira 10-15 menit.

Malam itu mereka bermain petak umpet, saking asyiknya, tidak terasa salat tarawih akan dimulai. Mereka lalu berhenti bermain dan segera masuk masjid. Biasanya mereka tidak berwudu lagi karena merasa wudunya masih sah sejak salat isya tadi.

Baca Juga: dukung-gaya-hidup-sehat-baru-di-masa-pendemi-mynewhealtyliferstyle-dengan-konsumsi-kijima

Sebelum masuk pintu masjid, Soni berkata kepada Satria, agar ia berwudu kembali.

“Satria, kamu tadi kan menginjak kotoran sapi, gak sah sudah wudumu itu, ulang sana”

“Iya, kah. Masa sih kotoran sapi itu najis, kan cuma makan rumput saja”

Jawab Satria.

Amran lalu menyahut juga,

“Kamu juga Alan, tadi kan Kamu salaman sama Santi, batal juga wudumu, bukan muhrim”

Alan menimpali, “Ah, nggak lah, kan cuma salaman, gak ada sentuhan lain, tangan dengan tangan aja”

Alan lantas berkata lagi,

Tuh Soni gimana, tadi dia sempat makan dan merokok, itu tidak sah juga lho, kata ustad.

Tiba-tiba datang Uztad Danu, di antara mereka. Lantas berkata.

“Hei kalian, cepat masuk masjid, tarawih sudah mau dimulai, kalian kok malah masih berdebat disini”.

Lantas dijawab oleh Satria. Begini ustad, kata Soni, saya harus wudu lagi, karena tadi menginjak kotoran sapi. Begitu juga yang lainnya, menyampaikan perihal apa yang mereka lakukan, yang mereka anggap bahwa wudu mereka batal dan harus mengulang.

Baca Juga: lebaran-sebentar-lagi-berikut-tips-jitu-efektif-dan-efisien-berbelanja

Ustad Danu lalu memberi penjelasan dan menjawab satu-satu pertanyaan mereka:

Bersuci atau berwudu itu adalah membersihkan diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan salat. mengerjakan salat diwajibkan suci dari hadas dan suci pula badan, pakaian, dan tempatnya dari najis.

Kotoran hewan, manusia itu termasuk najis.

“Nah, kalau tadi Satria menginjak kotoran sapi, makanya harus berwudu lagi”

“Soal Alan, yang tadi bersalaman dengan Santi, itu juga harus berwudu kembali, karena kalian bukan muhrim”. Meskipun ini berlaku bagi yang sudah akil balig, tapi kalian harus belajar dan tahu dari sekarang. Jadi sebaiknya Alan wudu juga”

“Untuk Soni, yang tadi sempat makan dan merokok, juga harus berwudu. Seandainya hanya makan dan minum tidak masalah, itu gak papa. Merokok itu adalah sesuatu yang lebih mendatangkan keburukan dari pada kebaikan.”

Baca Juga: bersama-aplikasi-favorit-ngabuburit-di-rumah-saja

“Umumnya ulama memakruhkan, bahkan ada yang mengharamkan, meski sebagian membolehkan namun tidak ada satu pun yang mengatakan sunah. Lagi pula kalian kan masih kecil, masa merokok. Saya saja sudah dewasa tidak merokok.”

“Jadi, Soni, Satria, Alan harus wudu, Amran boleh langsung masuk masjid untuk salat.” Lanjut Ustad Danu.

Tiba-tiba Alan menimpali.

“Pak Ustadz, tapi Amran tadi sempat baring dan ia tertidur, gimana itu?”

Amran menjawab: “Tapi Ustad, sebentar aja, hanya lima menitan”

“Mau lima menit, satu menit, setengah jam, kalau sempat tertidur dan hilang kesadaran, maka wudunya sudah batal, harus wudu lagi.”

“Jadi kalian berempat harus berwudu, kan katanya teman, sekalian bareng-bareng, kompak namanya, kompak batalnya, kompak juga wudunya.” Lanjut Ustad Danu.

“Tapi ingat bersuci yang tadi itu tentang jasmani, ada yang lebih penting dari bersuci itu, yaitu tentang menjaga segala kata, sikap dan perbuatan kita untuk tidak berbuat hal-hal buruk atau kejahatan, seperti menghina, memfitnah, berbuat curang, mencuri, dan lain-lain. Itu yang dinamakan bersuci rohani atau kesucian hati.”

“Ayo semua, kalian wudu segera,  Pak imam sudah maju kedepan.” Ujar Ustad Danu meyakinkan.

Akhirnya mereka berempat ke tempat wudu bersama-sama sambil memegang-megang kepala sembari memikirkan nasihat-nasihat ustad.

Baca Juga: bukber-virtual-tetap-oke-bahkan-tak-mengurangi-keberkahan

*Catatan Akhir:

Kedudukan bersuci dalam kaidah hukum Islam adalah termasuk ilmu dan amalan yang penting, terutama karena di antara syarat-syarat salat telah ditetapkan bahwa seseorang yang akan melaksanakan salat wajib dalam keadaan suci dari hadas dan suci badan, pakaian, dan tempatnya dari seagala bentuk najis,

Sebagaimana Firman Allah:

"... dan Allah menurunkan air atas kamu sekalian dari langit agar kalian menyucikan diri dengannya... (QS Al-Anfaal [8]:11)"

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]:222)

Bersuci adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim yang akan melaksanakan salat, jadi sangat penting dan utama bagi seorang muslim untuk mengetahui dan memahami perkara-perkara perihal bersuci dari hadas dan najis.

Terima kasih telah berkenan membaca

Semoga bermanfaat

Salam Hangat

Ali Musri Syam Puang Antong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun