Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengajarkan Anak Ibadah di Bulan Puasa: Siklus Anak Menjadi Orang Tua

2 Mei 2021   23:40 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:59 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, setelah mengajarkan banyak hal. Orang tua saya membiasakan membangun pola komunikasi yang efektif. Mereka memantau perkembangan pengetahuan agama saya secara tidak formal dan tidak kaku.

Baca Juga: Dari Al Baqarah 183, Bukhari Muslim hingga Kutipan "Janda" Zainuddin MZ: Kisah Klasik Ramadan

Dalam waktu-waktu tertentu ketika sedang santai atau sambil bermain di rumah. Mereka memberi pertanyaan-pertanyaan seputar ilmu agama dan membenarkan bacaan-bacaan ayat suci Al quran yang saya lantunkan.

Situasi ini memberi kesan suasana yang cair, tidak menoton dan membosankan buat saya. Menyenangkan sekaligus dapat menyerap ilmunya dengan mudah.

Memberi Penghargaan (Reward)

Salah satu hal pemicu atau motivasi dalam melaksanakan pengajaran orang tua saya dulu adalah mereka sering memberi hadiah, ketika melaksanakan suatu hal, baik tentang ibadah maupun tentang pelajaran sekolah. Hadiahnya kadang berupa: makanan kesukaan, pakaian, mainan, ajakan berkunjung atau jalan-jalan ke kota dan lain-lain.

Baca Juga: Olahraga Ringan di Bulan Ramadan? "Joging" Pilihannya: Mudah, Praktis dan Maksimal Manfaatnya

Meski hadiahnya kecil, namun sangat berarti dan menyenangkan buat saya. Tetapi pada saat memberikan hadiah, mereka menjelaskan, jika ini hanya hadiah kecil, akan tersedia hadiah besar dari Tuhan, mereka menyebutnya tabungan akhirat.

Kata mereka, tabungan akhirat itu dapat mengabulkan segala permintaan. Kalimat itu begitu masih membekas dalam ingatan saya hingga kini.

Itulah empat hal pokok warisan orang tua yang menjadi renungan batin dalam mengajarkan anak ibadah di bulan ramadan.

Sebagai kelanjutan proses siklus anak menjadi orang tua. Hal tersebut pelan-pelan juga saya terapkan kepada anak-anak saat sekarang ini. Semoga saja bisa bermanfaat dan membuakan hasil positif.

“Siapa yang dengan keikhlasan dan ketulusan menabur benih yang baik, memelihara dan merawat dengan baik, akan menuai (memanen) buah yang baik pula”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun