Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Suasana Ramadan Masa Kecil: Momen Menjadi Monumen, Menjelma Kenangan

19 April 2021   21:21 Diperbarui: 19 April 2021   21:36 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas Regional
Kompas Regional
Salah satu kegiatan paling asyik masa kecil pada Ramadan adalah menyalakan Meriam atau mercon bambu. Bahkan dua atau tiga hari sebelum masuk bulan Ramadan sudah di siapkan.

Hari pertama puasa kita tandai dengan membunyikannya sesaat setelah salat isya berjamaah di Masjid. Begitu berulang-ulang kita membunyikannya, setiap setelah salat Isya dan menjelang sahur, sekaligus berguna untuk membangunkan warga saat hendak sahur.

Keadaan ini terang saja membantu warga agar bisa bangun sahur lebih awal.

Mengisi Secara Rutin Buku Amaliah Ramadan

IDN Times
IDN Times
Meski hampir sepanjang hari, lebih banyak mengisi waktu puasa dengan bermain, tapi tak pernah lupa dengan kewajiban khas Ramadan bagi kami sebagai murid sekolah. Tugas dari guru agama ini wajib di laksanakan berupa mengisi segala kegiatan amaliah Ramadan selama sebulan penuh.

IDN Times
IDN Times
Mulai dari meminta tanda tangan atau paraf Imam salat fardu, penceramah atau kultum setiap malam yang dilaksanakan antara salat isya dan tarawih, serta membuat resume atau kesimpulan isi ceramah. Betapa kita khidmat dan menikmati tugas-tugas tersebut tanpa ada beban.

Itulah beberapa nostalgia Ramadan masa kecil, yang masih terasa membekas dalam ingatan, benarlah kata orang jika masa paling indah adalah masa-masa kita kecil dahulu. Masa yang selalu kita rindukan namun tak bisa lagi kita lakukan dan ulangi kembali.

Hanya bisa berkata biarlah momen menjadi monumen, hingga akhirnya ia menjelma kenangan.

Semoga Bermanfaat.

Salam Hangat

Ali Musri Syam Puang Antong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun