Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pada Suatu Magrib yang Lalai

23 Februari 2021   06:00 Diperbarui: 23 Februari 2021   07:40 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Suatu Magrib yang Lalai

Sejauh pandangan
Semungkin pikiran berkelindan
Matahari menampakkan wajah biru
Awan putih menyeruak tak menentu

Nyala meredup pada rumah-rumah orang
Nyala terang di rumah Tuhan
Tak ada yang lebih mengerti dari waktu-waktu berlalu
Selain dari padanya adalah takdir dan kanun

Sebagian telah sempurna menjamu malam
Sebagian lain masih lalu lalang
Harapan untuk sementara saja
Hakikat adalah penghujung cinta-Nya

Kelap-kelip lampu nun jauh disana
Nampak keruh menggenangi suasana
Samar-samar kota menjarah dirinya
Penghuni lupa bagaimana menyiasatinya

Bahkan Aku di atas bukit
Lebih tinggi dari menara masjid
Melihat batas-batas luas
terpana menjejal makna

Ilmu tak membekas
Pada hati yang buas
Kedalaman taat memantaskan asas
Sejati cinta mengakhirkan; celaka, prahara, bengis

Waktu sebelum isya
Masa terpendek menjeguk rukuk, mencium sujud
Kedangkalan Iman, melalaikan
Bersuci pun tak lekas-lekas

Balikpapan, 22 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga:

Puisi Sebelumnya : Inspirasi Pagi di Pelabuhan Kecil.  

Puisi Pilihan : Perahuku Tak Sampai ke Samudera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun