Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu, Maafkan Kehinaan Anakmu

24 Desember 2020   20:53 Diperbarui: 25 Desember 2020   09:28 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi @AMS9_Ibu

Ibu, Maafkan Kehinaan Anakmu

Ibu:
Aku menduga, Aku telah lalai

Abai memerdekakan masa tuamu
Menenangkanmu dari keterpurukan masa lalu

Menjaga asa dan doa - doamu
Disetiap waktu - waktu syahdu

Engkau menginginkan temu
Aku di rantau menjelma gagu

Betapa hina diriku
Tak mengindahkan rindumu

Betapa zalimnya Aku
Menunda - nunda hangat pelukmu

Sedangkan secara batin Aku Paham
Dan penuh kesadaran verbatim

Sumber segala kasih
Awal mula mengenal kisah

Tidak cukupkah sembilu: sembilan bulan keperihan sebagai penanda
Tatkala masih dalam selubung rahasia

Setahun, dua tahun
Menyesap sumber mata air cinta satu - satunya di dunia, menghasilkan asupan gizi paripurna: kolostrum

Merawat penuh cinta hingga remaja
Membesarkan demi cita hingga kelak dewasa

Di gendongan dan pangkuan lembutmu segala hal berihwal
Di doamu sejarah tertoreh terkabul

Lalu mengapa Aku masih disini
Belum beranjak mengunjungi rentamu dalam sepi dan sunyi

Samarinda, 22 Desember 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Persembahan Hari Ibu 22 Desember 2020

*Puisi Sebelumnya: Mata yang Telah Menua dan Sunyi

*Puisi Pilihan Lainnya: Sesuatu dalam Diriku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun