Dalam Gamang, Engkau Hadir
Tak bermaksud menentang takdir
Hari ini seolah waktu tak memihak hadir
Runtut
Hal demi hal muncul
Menjelma menjadi selaksa ragu
Perihal hidup dengan segala sengketa
Mengadar sekeliling kepala
Ia hadir tak mengenal masa
dan seperti tak kuasa menanggungnya
Demi cinta
Yang kukepal kuat-kuat
Aku rela meninggalkan eksistensi dunia
Demi kasih
Yang Kugenggam rapat-rapat
Aku bersumpah kujaga dirimu dalam pusaran rasa
Sungguh beruntung
Dalam pencarian sisa-sisa harapan
Hadirmu menancapkan tongkat keteguhan
Luka terendap lara
Kegersangan menaungi senja
dan Kau menuntun mencari jalan setapak
Mengitari sekeliling
Bersimpuh dalam sunyi
Menjernihkan syakwasangka hati
Di ujung persimpangan
Kau tunjukkan kelihaianmu membaca pikiran
Di situ ada kemasyhuran
dan Kuterima sebagai kado istimewa pemberian
Balikpapan, 4 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya:Â Suluh Rindu
*Puisi Pilihan:Â Bulan Biru, Untuk Itu Kau Datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H