Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Biru, Untuk Itu Kau Datang

1 November 2020   14:02 Diperbarui: 1 November 2020   14:07 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Biru; Untuk Itu Kau Datang

Malam ini malam minggu
Rembulan nampak mewujud
Muncul dengan polos dan nampak ragu-ragu
Cahayanya lembut menyinari tubuh
dan sekeliling ruang sejauh mata menuju
Sekilas nampak Engkau dibalik perdu

Bulan malam ini tak biasa
Ia hadir dengan semburat memanah
Bulan biru katamu
Namun tak tampak biru
Seperti gaun yang sedang kau kenakan
Biru malam kesukaan

Sepasang cincin kau kenakan
di jari manis kiri dan kanan
Tampak berkilau dibawah sinar rembulan
Blue Moon
Seperti katamu berulang-ulang
Untuk itu Kau sengaja datang

Bulan biru
Tak sering datang katamu
Kali ini muncul dengan sepasang cincin waktu
Langka, sesekali hadir dalam kurun masa tertentu
Bulan ketigabelas
Lazimnya hanya dua belas

Bulan terseyum penuh kesan
Menyaksikan kita beradu ketangkasan
Tubuh kita berhadap-hadapan
Mata saling berpandangan
Tangan saling menggenggam
Tenggelam dalam kehangatan

Bulan biru bergumam pada langit malam
Ia mengharap setia bintang-bintang
dan mengiba kepada awan-awan
Jangan menjelma jadi hujan
Bulan biru menanggung beban
Menyaksikan dua insan dalam kasmaran

Balikpapan, 31 Oktober 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f9d084a8ede4814ad5b6632/aku-membaca-sesuatu
*Puisi Pilihan: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f98bd028ede4818d868c4e2/ironi-sumpah-pemuda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun