Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dubai Telat 134 Tahun Dari Jakarta

13 Februari 2015   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sipat asli dunia, selalu di pergilirkan, kadang kita di depan tak jarang pula kita di belakang, yang harus jadi catatan adalah, bagaimana mungkin, kita yang dulunya ''terdepan'' bahkan sangat jauh di depan, akhirnya harus rela terkejar oleh mereka yang dulunya belum ada apa-apanya.

[caption id="attachment_368540" align="aligncenter" width="264" caption="Rute yang di lalui Dubai Tram. dok pribadi"]

1423766134900976179
1423766134900976179
[/caption]

Inilah sejarah Tram di ''Jakarta'' yang saya kutip dari Wikipedia,'' Pada1881, keberadaan trem kuda digantikanTrem uap. Kereta tak lagi ditarik kuda melainkan lokomotif yang dijalankan dengan ketel uap. Rutenya pun lebih panjang yaitu dari Pasar Ikan sampai Jatinegara. Jalur trem bercabang di kawasanHarmoni. Selain ke arahTanah Abang, jalur trem juga menjalar keJatinegaramelintasiPasar Baru–Gunung Sahari–Kramat–Salemba–Matraman.

Sekitar 20 tahun kemudian, seiring perkembangan teknologi, trem uap pun tergeser oleh trem listrik. Namun, trem uap masih mengiringi kemunculan trem listrik hingga akhirnya dihapus pada 1933. Selama 27 tahun, trem listrik pun merajai jalanan Jakarta hingga akhirnya tergusur oleh bus-bus PPD.

[caption id="attachment_368541" align="aligncenter" width="324" caption="Suasana di stasiun Dubai Tram, masih sepi. dok pribadi"]

14237661961835203165
14237661961835203165
[/caption]

Salam Dari Dubai...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun