Itulah sipat asli dunia, selalu di pergilirkan, kadang kita di depan tak jarang pula kita di belakang, yang harus jadi catatan adalah, bagaimana mungkin, kita yang dulunya ''terdepan'' bahkan sangat jauh di depan, akhirnya harus rela terkejar oleh mereka yang dulunya belum ada apa-apanya.
[caption id="attachment_368540" align="aligncenter" width="264" caption="Rute yang di lalui Dubai Tram. dok pribadi"]
Inilah sejarah Tram di ''Jakarta'' yang saya kutip dari Wikipedia,'' Pada1881, keberadaan trem kuda digantikanTrem uap. Kereta tak lagi ditarik kuda melainkan lokomotif yang dijalankan dengan ketel uap. Rutenya pun lebih panjang yaitu dari Pasar Ikan sampai Jatinegara. Jalur trem bercabang di kawasanHarmoni. Selain ke arahTanah Abang, jalur trem juga menjalar keJatinegaramelintasiPasar Baru–Gunung Sahari–Kramat–Salemba–Matraman.
Sekitar 20 tahun kemudian, seiring perkembangan teknologi, trem uap pun tergeser oleh trem listrik. Namun, trem uap masih mengiringi kemunculan trem listrik hingga akhirnya dihapus pada 1933. Selama 27 tahun, trem listrik pun merajai jalanan Jakarta hingga akhirnya tergusur oleh bus-bus PPD.
[caption id="attachment_368541" align="aligncenter" width="324" caption="Suasana di stasiun Dubai Tram, masih sepi. dok pribadi"]
Salam Dari Dubai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H