Promosi besar-besaran bahkan beberapa Menteri turun langsung untuk woro-woro. Belum lagi hujan sponsor perusahaan-perusahaan pemerintah yang mengguyur perhelatan balapan itu. Aparatur Sipil Negara (ASN) tak ketinggalan, mereka dihimbau untuk bergerak cepat mengisi kursi tribun di sirkuit Mandalika.Â
Di beberapa media ramai memberitakan segala macam kemeriahan jelang balapan MotoGP. Tak sebatas sport, MotoGP Mandalika sekaligus menjadi entertainment untuk mempromosikan potensi pariwisata Indonesia di mata dunia.
Namun pemandangan berbeda saat Jakarta punya hajat E-Prix. Orang-orang yang sering muncul di perhelatan MotoGP Mandalika, mendadak senyap. Jangankan untuk promosi event, untuk berkomentar pun tidak sama sekali. Disini masyarakat melihat promosi potensi Indonesia bisa optimal tergantung dari siapa yang punya hajat.Â
Kedua event sama-sama karya anak bangsa tetapi beda treatment. Event MotoGP didukung seluruh alat kelengkapan kekuasaan, sedangkan E-Prix hanya segelintir kelompok saja. Mestinya sebagai kaum elite tak seharusnya bersikap demikian. Mereka justeru ditempatkan pada posisi yang memiliki daya jelajah luas dalam rangka mengedukasi rakyatnya.Â
Berilah pertunjukan harmonis dari pemangku kebijakan negeri ini. Tak melulu dikaitkan dengan kepentingan politik atau kelompok tertentu. Karena untuk bangga berbangsa, cukuplah sederhana dengan kita dikenal sebagai anak bangsa yang satu suara satu irama.
Selamat menyaksikan E-Prix Jakarta, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H