Tak terasa akhirnya tibalah saya dan rombongan di lokasi tempat orang-orang Tatar tinggal dan hidup di masa lalu. Di sinipulah saya akhirnya melihat sendiri sumber mata air yang tidak pernah kering dan masyarakat Tatar Loka menamainya Ai' Kebubuk dan di anggap keramat. Konon di masa lalu jika ada hewan ternak seperti sapi yang masuk tercebur ke dalam ai kebubuk ini, sapi tersebut akan tenggelam dan jasatnya akan ditemui di sungai.
Keyakinan saya semakin bertambah bahwa di sini dahulu memang pernah di huni, ini terlihat dari adanya kubur-kubur tua yang luas.
Salah seorang berkata kepada saya dan meliha ke arah bawah, “
ini makam kakek saya, saya ingat di samping makam kakek saya ada jalan”.
Selain pohon buah-buahan seperti jambu, jeruk, mangga, serpihan genting dan juga pemakaman. Di sini juga masi ada sisa pondasi dari Masjid masyarakat tatar loka di masa lalu. Karena 100% dari masyarakat tatar loka beragama Islam.
Masyarakat Tatar meninggalkan tempat tinggalnya
(Tatar Loka) ini pada tahun 1975 di karenakan akses dengan pemerintah pada saat itu sangat sulit, harus menembuh perjalanan 1-2 hari menuju jereweh berjalan kaki atau kuda. Masyarakat tatar loka di pindahkan ke SP 2, karena pada saat 3 tahun setelah menempati SP 2 di timpah badai sunami, akhirnya masyarakat tatar di pindahkan ke Desa Benete yang sampai saat ini mereka tempati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya