Mohon tunggu...
Alimin Samawa
Alimin Samawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di tanah samawa, ingin terus bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Si Kuri dan Si Moni

27 September 2016   10:50 Diperbarui: 27 September 2016   11:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuri Nampak sedih. Hampir saja dia menangis. Moni benar-benar rakus. Padahal perutnya sudah buncit. Tak peduli dengan teriakan Kuri berkali-kali, Hingga buah pisangnya yang masih hijaupun habis dimakan Moni. Dada Kuri turun naik menahan kesal.

Tiba-tiba.

“Buk, Prak!” suara benda terjatuh ke tanah. Kuri memandang ke arah suara.

“Aduuh. Sakiit. Tolooong. Tolong Aku Kuri!” Moni meraung-raung kesakitan.

Kuri diam saja, tak mau menolong. Ia langsung pergi.

***

Rupanya Kuri hendak meminta tolong kepada Kek Beru.

“Assalamu’alaikum Kek Beru“ seru Kuri berteriak, nafasnya naik turun.

“Alaikumussalam…!” Jawab Kek Beru.

“Mo…Moni Kek, Moni…!” ujar Kuri patah-patah.

“Ada apa Kuri? Moni Kenapa? Tenang dulu” ucap Kek Beru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun