1. Pra Supervisi
Sebelum melakukan supervisi kepada guru alangkah baiknya seorang kepala sekolah menciptkakan kondisi yang nyaman dan memastikan bahwa supervisi ini tidak akan ada justifikasi, asosiasi atau sejenisnya yang terlalu formal dan kaku. Untuk itu perlu adanya dialog pengkondisian dengan metode coaching seperti:
"Ok Bapak/Ibu hari ini kan saya akan mengamati pembelajarannya nih, menurut Bapak/Ibu ingin saya fokus yang mana nih? komunikasinyakah? menajemen kelaskah atau yang mana?.."
"Terus nanti waktunya ingin saya amati berpa lama ....."
"Perlu gak nanti kalau waktunya sudah selesai saya kasih tanda? atau bagaimana?...."
"Dalam pengamatan kegiatan Daring ini saya amati dalam keadaan kamera mati atau hidup..."
Intinya semua serahkan kondisi kenayamanan kepada orang yang kita amati dan bukan ditentukan oleh observer dengan mengabulkan suasana observasi berdasarkan jawaban dari guru yang kita amati.
2. Pssca Supervisi
Seperti halnya kondisi pra supervisi, pasca supervisi juga mengimplementasikan metode coaching dalam hal komunikasi dengan guru yaitu:
a. Jangan langsung menilai berdasarkan penilaian obeserver namun kembalikan kepada guru yang kita amati.
Sebagaimana yang sudah berjalan selama ini kadang kepala sekolah sebagai seorang observer langsung menyampaikan hal-hal yang menjadi catatannya selama observasi seperti kalimat: