Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan (KOSP)

5 Februari 2024   06:53 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:00 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mobil membantu kita menuju tempat tujuan dengan jarak tempuh lebih cepat daripada berjalan kaki. Di dalam mesin mobil banyak komponen yang salaing berkaitan sehingga mobil dapat bergerak dan mengantar kita ketempat tujuan. Sama halnya dengan kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dengan adanya KOSP kita menjadi tahu apa yang menjadi tujuan satuan pendidikan. Jika Mobil mempunyai komponen mesin yang saling bekerja untuk membuat mesin sampai ke tempat tujuan, lantas bagaimana dengan kurikulum satuan operesional? Apakah kurikulum operaional juga mempunyai komponen agar tujuan cepat tercapai? apa saja komponen operasional satauan pendidikan?

Ada 4 komponen penyusun operasional satuan pendidikan. 

1. Karakteristik satuan pendidikan.

2. Visi, misi dan tujuan.

3. Pengorganisasian pembelajaran.

4. Perencanaan pembelajaran.

Keempat komponen inilah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan atau peninjauan ulang kurikulum operasional satuan pendidikan, nah apakah komponen-komponen seperti ini hanya dibuat sekali kemudian selesai? bolehkah sekolah mengganti visi dan misinya? tentu bisa malah keempat komponen ini harus terus ditinjau. 

Zaman yang terus berubah berdampak pada kondisi dan  lingkungan sekitar sekolah. Seiring waktu kebutuhan masyarakatpun ikut berubah. Maka sebaiknya kurikulum selalu ditinjau secara berkala agar tetap terus dapat beradaptasi dengan kondisi terkini. Lalu berapa lama rentang waktu ideal untuk melakukan evaluasi tersebut? Berdasarkan rentang waktunya evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu jangka panjang dan jangka pendek. 

Kali ini kita akan membahas tentang komponen yang perlu dievaluasi jangka panjang atau setiap 4-5 tahun sekali. Yaitu 1.Karakteristik satuan pendidikan dan 2. Visi, misi dan tujuan. 

1. Karakteristik Satuan Pendidikan. 

Apa yang menjadi karakteristik sekolah kita masing-masing? sebagai contoh dapat kita ambil sekolah di pedesaan didominasi oleh persawahan, mayoritas orang tua siswa yang sekolah di sekolah tersebut berprofesi sebagai petani. Lalu bagaimana kita dapat menganalisis kebutuhan satuan pendidikan kita?

a. Faktor Internal. 

Analisis faktor internal meliputi segala sesuatu yang terdapat di satuan pendidikan seperti kondisi peserta didik, kompetensi peserta didik, sarana dan prasarana dll. 

b. Faktor Eksternal

Selain faktor internal juga terdapat faktor eksternal seperti budaya, kearifan lokal, kebijakan, potensi daerah, sosial ekonomi.

dikarenakan karakteristik sekolah yang berbeda satu sama lain, maka visi, misi dan tujuan suatu sekolah juga bisa berbeda dengan sekolah lainnya.   

2. Visi, Misi dan Tujuan.

Visi, misi dan tujuan juga merupakan komponen yang perlu dievaluasi setiap 4-5 tahun sekali. Mengapa setiap sekolah harus mempunyai, visi, misi dan tujuan? Ibarat seorang pelari, kemana tujuan akhir seorang pelari? tujuannya adalah garis finish. Semua pelari berupaya mencapai garis akhir. Bagaimana dengan sekolah? apa yang menjadi garis finisnya? Visi-lah yang menjadi garis finishnya. 

Visi merupakan garis akhir yag hendak dicapai oleh sekolah. Sedangkan misi adalah jalur yang digunakan warga sekolah untuk mencapai garis akhir. Bisa dibayangkan jika sekolah tidak mempunyai visi dan misi. Tentunya sekolah tidak akan mempunyai arah karena itu penetapan visi, misi dan tujuan sekolah menjadi sangat penting supaya seluruh warga sekolah terus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 

Visi sekolah merupakan ciri khas untuk membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Sedangkan misi adalah pernyataan bagimana satuan pendidikan mencapai visi. 

Sementara itu tujuan menggambarkan tahapan-tahapan penting atau milestone. Tujuan perlu selaras dengan visi dan misi. Visi harus menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi pusat jangka panjang satuan pendidikan. Karena itulah komponen ini perlu dievaluasi setaip 4-5 tahun sekali. Karena perubahan yang terjadi bukan terjadi secara tiba-tiba.  

3. Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran merupakan cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar. Termasuk cara sekolah mengelola pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran dan profil pelajar pancasila. Mengapa pengorganisasian pembelajaran pengting dilakukan? Bisa dibayangkan jika proses pembelajaran tidak diorganisasikan dengan baik pakah visi, misi dan tujuan pembelajaran bisa tercapai? 

Dengan pengorganisasian pembelajaran satuan pendidikan dapat mencapai berbagai strategi untuk menyusun berbagai program sekolah, mengatur penjadwalandan juga untuk memetakan tujuan pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran. Apa saja hal penting dalam pengorganisasian pembelajaran? Pertama, satuan pendidikan perlu mengorganisasikan pembeljaran dalam bentuk struktur kurikulum yang meliputi: 

 a. Intrakurikuler: Muatan/Mata pelajaran ( Untuk SMK disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja , berupa praktik kerja lapangan)

 b. Projek Profil Pelajar Pancasila:  Dirancang terpisah dari intrakurikuler (untuk SMK tema wajib kebekerjaan)

 c. Estrakurikuler: Wadah untuk mengembangkan peserta didik secara maksimal

Sementara itu terdapat empat pengdekatan dalam mengorganisasikan pembelajaran yaitu: 1. Pendekatan mata pelajaran, 2. Pendekatan Tematik  3. Pendekatan terintegrasi 4. Pendekatan blok waktu terpisah.

4. Perencanaan Pembelajaran.

Perencanaan pemebelajaran adalah salah satu unsur dari standard proses. Merujuk pada permendikbudristek No 16 athun 2022 tentang standar proses, perencanaan pembelajaran sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2, ayat 2 huruf a   merupakan aktifitas untuk merumuskan 

a. Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran. 

b. Cara untuk mencapai tujuan belajar 

c. Cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

Dalam hal ini perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan  pendidikan dan ruang lingkup kelas. 

1. Perencanaan pembelajaran disatuan pendidikan meliputi: a. Capaian pembelajaran b. Alur tujuan pembelajaran dan pelaporan hasil belajar. 

2. Perencanaan pembelajaran di kelas meliputi: Perangkat ajar.

Komponen Pengorganisasian pembelajaran dan perencanaan pembelajaran perlu ditinjau ulang setiap tahunnya karena ranah pembelajaran adalah hal yang dinamis. Peserta didikpun mengalami perkembangan dan pergantian setiap tahunnya.  

Banyak pula strategi dan  ide-ide belajar baru yang dapat diterapkan. Oleh karena itu lakukan refleksi dalam satu tahun ajaran berlalu. Kita dapat menganalisis hal apa yang telah berjalan denagn baik? dan hal apa yang memerlukan perbaikan kedepan?

Sealin 4 hal diatas ada hal penting yang perlu diketahui dalam hal meninjau kurikulum yaitu: pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional. Meskipun hal-hal tersebut bukan bagian dari komponen operasional namun perannya sangat penting untuk mengukur keberhasilan pendidik dalam menfasilitasi pembekajaran dan satuan pendidikan dalam menjalankan seluruh program pendidikan yang telah direncanakan. Hasil evaluasi kurikulum bukan hanya berdampak pada peserta didik saja namun juga para pendidik.  

 - Tim Penyusun. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. 2022. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun