Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Pemelajar Mandiri

6 November 2023   17:31 Diperbarui: 6 November 2023   17:33 12346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pah Budi sadar bahwa waktu yang digunakan untk belajar memang terbatas. Untuk itu dia selalu memantau berapa waktu yang diperlukan untuk mempelajari dan memraktikkan sebuah topik. Dengan demikian ia dapat menyesuaikan jenis strategi belajar sesuai waktu yang tersedia. Dengan demikian ia dapat memilah materi untuk dipelajari berdasarkan proritas waktu yang dimiliki. Pak Budi juga mencoba beberapa strategi yang ia nilai dapat meningkatkan efektifitas belajar. Ia mencoba mengganti strategi menonton video dengan membaca teks lalu melihat apa dampaknya terhadap efektifitas belajar dan kualitas pemahaman yang dia dapatkan. 

Dari contoh tadi kita dapat melihat bagaimana pak Budi menerapkan fase kedua regulasi diri dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik. Langkah tersbut adalah strategi belajar yang di rasa cocok dengan dirinya. 

3. Fase refleksi diri.

Fase refleksi diri merupakan proses regulasi diri setelah melakukan kegiatan belajar. pada fase ini pemelajar akan menilai hasil belajar yang telah ia capai. Proses belajar yang telah ia lalui dan menyimpulkan penyebab utama dari keberhasilan atau kegagalan yang di dapatkan. Fase ini melibatkan dari sub proses utma yaitu penilaian diri dan reaksi diri. Dalam fase refleksi diri kedua sub ini saling mempengaruhi satu sama lain. 

Sub proses penilaian diri terbagi menajdi dua yaitu evaluasi diri dan atribusi kausal. Evaluasi diri adalah dimana pemelajar melakukan evaluasi pada proses dan hasil belajar secara mandiri. Evaluasi yang dilakukan dapat mengacu pada tujuan belajar yang sudah di tetapkam pada fase pemikiran awal dan juga dapat mengacu pada stanadard yang ditentukan oleh modul/guru/pelatih.  Maka untuk dapat membentuk reagulasi pada dri pembelajar, sebaiknya kriteria penilaian disampaiakan pada awal prose belajar atau pengerjaan tugas. 

Jadi pemelajar dapat secara mandiri memastikan hasil belajar dan mengetahu cara memeperbaiki kesalahan sebelum mendapatkan penilaian dari guru atau pemelajar. 

Sedangkan atribusi kausal adalah kesimpulan yang dilakukan oleh pemelajar untuk menjelaskan penyebab keberhasilan atau kegagalan dalam suatu proses belajar. 

Sub fase selanjutnya adalah reaksi diri yang meliputi kepuasan diri dan reaksi adaptif/ defensif.  Kepuasan diri merujuk pada kepuasan kinerja terhadap proses belajar diri sendiri. Jika menghasilkan perasaan positif maka akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi untuk proses belajar dimasa depan. Sebaliknya jika menimbulkan perasaan negatif maka akan menimbulkan kecenderungan menghindar dari tugas atau proses belajar dimasa depan. Dalam proses mandiri terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi adapatif dan reaksi defensif.

Pemelajar yang menujukkan reaksi adaptif akan menunjukan usaha untuk meningkatkan efektivitas belajar sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya dengan modigikasi hasil belajar agar lebih efektif. Sedanghkan reaksi belajar yang defensif menunjukkan usaha untuk menghindar dari proses belajar agar terhindar agar tidak mengalami kegagalan lagi. Sehingga menimbulkan sikap apatis atau tidak peduli  rendahnya motivasi dan penundaan tugas.

Sekarang kita akan belajar pada cerita pak budi yang melaksanakan pembelajaran kontekstual yang bermakna, bagaimana pak Budi melakukan refleksi diri?  

Pak budi sedang mereveiew catatan dari pembelajaran kontekstual nya. Dia berangggapan bahwa suatu konsep akan lebih mudah jika dibarengi dengan praktik langsung. Dia membandingkan dengan pengalaman dia sebelumnya tidak cukup hanya belajar dari teori atau video saja (Eavluasi diri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun