Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Memahami Capaian Pembelajaran

9 Juni 2023   08:23 Diperbarui: 11 Juni 2023   11:57 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana praktik penerapan capaian pembelajaran sebenarnya. Kita akan mencoba memahami penerapan capaian pembelajaran pada mata pelajaran IPAS pada fase B. Perlu diingat bahwa contoh ini juga bisa diterapkan pada mata pelajaran lain karena prinsip dan proses berfikir yang digunakan tetaplah sama. Mari mulai dengan langkah pertama, yaitu.

1. Memahami Rasional

Dimulai dari memahami, "Mengapa peserta didik perlu mempelajari mapel ini?" rasional mata pelajaran terdiri atas definisi mapel contoh: 

"Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu yang mengkaji tentang mahluk hidup dan benda mati di alam semesta serta interaksinya dan mengkaji interaksinya sebagai individu sekaligus sebagai mahluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya, secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai bahasa Indonesia, 2016 "

Fungsi dan ruang lingkup, "Pengetahuan ini meliputi Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Sosial"

Dari teks ini maka kita dapat mengetahui bahwa mata pelajaran IPAS penting untuk diketahui, "Pendidikan IPAS memiliki peran untuk mewujudkan pelajar Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya .."

Karena ruang lingkup yang dibahas dalam Mapel IPAS merupakan topik yang memiliki keterkaitan dalam kesehatian hidup kita baik secara individu, maupun sebagai mahluk sosial.

Selanjutnya, "Apa yang menjadi fokus utama pada mapel ini"

Dalam hal ini dalam mata pelajaran IPAS fokus utamanya adalah, "Fokus utama yang ingin dicapai dalam mata pelajaran IPAS di SD/MI program paket A bukan seberapa banyak konten materi yang dapat diserap oleh peserta didik, akan tetapi sebarapa besar kompetensi peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki" artinya kompetensi yang diharapakan bukan hanya pada pengetahuan saja.

Pertanyaan selanjutnya adalah, "Bagaimana Mapel ini dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila?"  

Untuk menjawab pertanyaan di atas dapat diberikan tanggapan seperti, "Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena yang terjadi disekitarnya.  Keingintahuan ini dapat memicu peserta didik untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi".

Keingin tahuan tersebut juga diharapakan dapat menumbuhkan sikap akhlak mulia terhadap dirinya terhadap alam serta mengasah peserta didik untuk lebih kritis, kreatif dan juga mandiri dan ini merupakan salah satu wujud Profil Pelajar Pancasila.  

2. Memahami Tujuan Mata Pelajaran.

Pemantik pertanyaan dalam tahap ini adalah, "Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik untuk sampai dicapai pembelajaran akhir fase?" Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perhatikan kata-kata operasional di bawah ini:

1. Mengembangkan ketertarikan.

2. Berperan aktif.

3. Mengembangkan keterampilan inkuiri.

4. Mengerti siapa dirinya

5. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep.

Dengan menggunakan kata-kata operasional seperti tersebut di atas maka akan lebih mudah untuk mengetahui kompetensi apa saja yang ingin dicapai seperti berperan aktif, mengembangkan keterampilan inkuiri, dan sebagianya. 

3. Mempelajari Karakterisktik Mata Pelajaran

"Apa sajakah karakter dan elemen yang terdapat pada mata pelajaran?" hal itu seperti contoh di bawah ini.

"Karakterisktik Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPAS) seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga senantiasa mengalami perkembangan. Apa yang kita ketahuai sebagai pergeseran  di masa kini mupun masa depan. Itu sebabnya Ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah upaya terus menerus"

Dari pernyataan diatas dapat kita pahami bahwa IPAS memiliki karakteristik yang dinamis dan berkembang berdasarkan penelitian terbaru. Artinya pendidik juga harus terus memperbarui wawasan dan kelimuannya. Kemudian ada 2 elemen dalam pembelajaran IPAS yakni 

1. Pemahamn IPAS. 

Elemen pemahaman IPAS memaut penjelasan mengeani peran pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dalam penyelesaian masalah

Di kehidupan sehari-hari. Hal itu seperti termuat dalam kalimat seperti, "Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada"

2. Keterampilan Proses.

Sedangkan dalam keterampilan Proses, guru dapat mempelajari keterampilan inkuiri dalam pendidikan sains. Hal itu dapat termuat dalam kalimat seperti, "Pembelajaran inkuiri memiliki peran penting dalam pembelajaran sains (e.g Blumenfeld et. al 1991; Linn, Pea dan Songer, 1994; Bationa Council 1996; record et.al 1997 ) hal ini berdasarkan pengakuan bahwa sains secara emotional di dorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berfikir yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat diprediksi, oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam mendapatkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, Eylon, 1996; NRC 1996)"

Elemen keterampilan Proses perlu dimiliki murid untuk menjunjang pemahaman sains. Artinya pendidik dapat menggunakan 6 keterampilan ini sebagai siklus pembelajaran untuk mencapai elemen pemahaman IPAS. Jadi setiap mempelajari ruang lingkup apapun peserta didik selalu melalui proses sebagai berikut: Mengamati, mempertanyakan, memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data yang terjadi, lalu mengevaluasi dan merefleksi dan yang terakhir mengkomunikasikan hasil. Hal inilah yang menjadi karakterisktik mata pelajatan IPAS dan semua kelompok mata pelajaran IPA dan IPS. Mata pelajaran lainnya tentu akan memiliki karakteristik dan elemen yang berbeda. Dalam pendekatan inkuiri seperti dalam proses ini bisa juga diterapkan dalam perencanaan pembelajaran lainnya

3. Mempelajari Capaian Perfase.

Dalam bagian ini kita dapat mencari tahu mengenai: 

1. "Apa yang kita pelajari di fase ini?"

2. "Kata-kata kunci apa yang penting pada CP?"

Guru dapat mempelajari dimana guru mengajar dan menandai kata-kata kunci yang memuat kompetensi dan ruang lingkup yang akan dipelajari  misalnya:

"Pada fase B peserta didik mempelajari keterkaitan antara pengetahuan-pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan sosial berkaitan satu sama lain yang di dalam lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari ditunjukkan dengan meyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari". Hal itu berarti konsep pembelajaran IPA dan IPS harus bersifat kontekstual yang dikaitkan dengan keseharian murid, kemudian murid perlu menyelesaikan pemahamannya dengan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari .

Sumber PMM
Sumber PMM

Pada tabel elemen kita dapat melihat lebih rinci komptensi dan ruang lingkup yang akan di elajari di fase tersebut. Jika diperlukan pendidik juga bisa mempalajari pada fase sebelum atau setelahnya untuk membantu melihat kesinambungan antar fase. Dengan memahami CP IPAS ini pendidik bisa mengatahui diantaranya: Mapel IPAS tidak berfokus pada pengetahuan yang diserap peserta didik tapi bagaimana peserta didik menerapkan pengetahuannya. Mapel IPAS menekankan pada keterampilan Proses atau inkuiri pada siklus belajarnya hal ini akan sangat mempengaruhi pada perencanaan belajar nantinya. Hal-hal ini tidak akan diketahui oleh pendidik, jika ia tidak mempelajri CPnya masing-masing. 

Perlu diketahui bahwa peoses merumuskan capaian Pembelajaran ini juga melibatkan para guru, maka sebagai orang yang terlibat langsung dilapangan, umpan balik dari kita sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Dengan memahami CP, merumuskan TP dan menyusun ATP sampai modul ajar, maka guru kelak dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait dengan CP ini. 

 

Referensi:

1. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

2. SK Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala BSKAP No. 008/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka

 

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun