Asesmen yang dilakukan oleh guru:
1. Lembar bacaan.
Lembar bacaan berfungsi menilai membaca dengan fasih. melakukan asesmen dengan lembar bacaan dapat dilakukan setelah kita membacakan buku cerita. Salinlah kalimat yang terdapat dalam buku kedalam lembar bacaan. Pada lembar bacaan tulsikan nama murid, kelas, tanggal, jumlah kata, dan kalimat yang kita salin dari buku. sesuaikan jumlah kata dan jenis cerita dengan kemampuan murid. muelailah dengan jumlah kata yang sedikit dulu dan ditambah siring kemampuan murid yang semakin berkembang. pada saat murid membaca guru dapat membantu menunjuk kata-katanya. Lalu garis bawahi lah kata-kata yang masih belum dapat dibaca oleh murid. untuk kelas satu atau murid yang membacanya belum lancar lembar bacaan dapat diganti dengan huruf, huruf yang diacah, suku kata dan kata.
2. Lembar Ceklis Pemahaman cerita.
Selain lembar bacaan guru juga dapat menggunakan lembar ceklis untuk melihat pemahaman murid terhadap cerita atau sikap membaca murid selama kegiatan membaca. Caranya berikan beberapa pertanyaan terkait dengan apa yang telah dibaca, nama tokoh, alur cerita dan lokasi cerita. Indikator dapat bertambah sesuai kemampuan murid misalnya untuk SD kelas atas bisa menambahkan maslah dan solusi dalam cerita sebagai indikatornya sehingga ketika murid menjawab peetanyaan, guru langsung dapat memberikan penilaiannya.Â
Indikator dapat diubah sesuai dengan kebutuhan kita. contohnya kita ingin mengetahui sikap membaca murid maka indikatornya adalah:
a. Melihat gambar dalam cerita.
b. menunjuk atau melihat kata yang dibaca.
c. Merespon cerita dengan ekspresi muka atau ucapan.
c. Tertawa atau dengan gerakan tubuh dll.
Â