UKS juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana informasi gaya hidup sehat dan kebersihan diri. UKS juga dapat diisi dengan poster kampanye atau peribahasa yang berkaitan dengan hidup sehat. Pengelolaan UKS bisa menyediakan informasi yang sedang tren atau yang berkaitan dengan murid SD seperti informasi tentang virus, pertumbuhan tulang, poster tubuh, dan sebagainya.
Begitu juga dengan kantin sekolah, hiasi kantin dengan kampanye-kampanye piring gizi, Â kebersihan makanan, etika makan dsb. kampanye ini juga didukung dengan kampanye kantin sehat dari sekolah. Untuk menyelaraskan kampanye pada poster dan kondisi nyata yang dilihat murid.
Taman dan kebun sekolah bisa menjadi perpustakaan hidup bagi murid. Berikan label jenis tanaman untuk menambah pengetahuan mereka. Lorong sekolah yang kosong dapat disiisi dengan papan pengumuman yang memuat kegiatan-kegiatan sekolah, informasi lomba prestasi dan lain sebagainya. Bahkan dinding-dinding pada lorong dapat dimanfaatkan sebagai sarana informasi yang menarik. Kampanye atau himbauan juga bisa tersebar diberbagai sudut tempat di sekolah. Menata lingkungan fisik kaya teks di sekolah merupakan ide tanpa batas. Setiap area bisa dimanfaatkan untuk mendukung budaya literasi, bahkan anak tangga sekalipun
Penataan lingkungan fisik ini tentunya perlu terintegrasi dengan aktivitas literasinya jika tidak maka hanya sekedar sebagai pajangan. Padahal tujuan penataan fisik ini adalah menghadirkan lingkungan yang nyaman dan mendukung budaya literasi. Jadi biar efektif maka harus diikuti dengan aktivitas literasinya. Sehingga murid-murid kita mengikuti proses membaca dan menulis dan tumbuh menjadi generasi yang mempunyai kecakapan literasi dan pembaca sepanjang hayatnya. Jadi penataan seperti apa yang akan dilakukan oleh guru harus diakitkan dengan aktivitas literasi yang dilakukan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H