Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Manajemen Kelas

21 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 21 Maret 2023   07:13 6303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat masuk kelas seorang guru tentunya sudah merencanakan pembelajaran yang ingin disampaikan kepada murid tetapi apakah guru tersebut sudah menyiapkan strategi manajemen kelasnya? bagaimana cara kita mengelola kelas agar kegiatan belajar kita menjadi efektif? seperti yang telah diketahui bahwa setiap murid memiliki profil belajar, kesiapan, kebutuhan dan minat yang berbeda-beda sehingga kita perlu memetakan murid untuk membantu proses belajarnya. Ketika kita sudah merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid selanjutnya kita menyiapkan suasana kelas yang nyaman, teratur dengan pengaturan manajemen kelas yang tepat.

manajemen kelas merupakan usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga murid dapat termotivasi dalam belajar. Menurut Swift dan Spivack secara umum terdapat 5 sikap sebagai prinsip manajemen kelas yang baik yaitu:

1. Hubungan antar individu antara guru dan murid yang erat.

2. Guru menjadi contoh tauladan yang baik.

3. Adanya budaya disiplin positif.

4. Adanya keyakinan kelas.

5. Murid mempunyai pengendalian diri yang berasal dari dalam diri.  

Lalu bagaimanakah ragam strategi manajemen kelas yang dapat kita terapkan untuk mendukung proses belajar murid?

berikut ini strategi-strategi yang dapat diterapkan:

1. Melibatkan Murid

Libatkanlah murid dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan mendorong terciptanya disiplin yang bearasal dari dalam diri mereka.

2. Penentuan Tata Ruang Kelas.

Warga kelas dapat bekerja sama untuk mengatur tata ruang kelas, misalnya posisi meja, penempatan alat tulis, papan pengumuman, dekorasi ruangan, poster kesepakatan dll.

3. Hubungan Positif Antara Guru dan Murid.  

Posisikanlah guru sebagai manajer kelas, bukalah ruang kepercayaan dan empati saat murid melakukan kesalahan. Bantulah mereka untuk menemukan solusi atas permasalahannya dan berikanlah apresiasi yang tepat untuk semua pencapaian murid.

4. Kesepakatan kelas.

Bentuklah beberapa kesepakatan kelas untuk membantu proses belajar. Seperti mengatur duduk murid aturan berbicara di kelas, penentuan tugas piket dll. Lakukanlah kesepakatan sesuai dengan keyakinan kelas.

5. Pengelompokan kelas.

 Secara garis besar kita dapat membagi murid kedalam kelompok besar, kecil, kerja berpasangan, dan individu. Berikut adalah detail ragam strategi yang dapat kita lakukan:

a. Kelompok dengan Kesiapan Belajar yang Bervariasi.

Kelompok ini terdiri dari murid dengan kesiapan belajar yang bervariasi. Hal ini bertujuan agar murid dapat saling membantu satu sama lain

b. Kelompok dengan Tingkat Kesiapan Belajar yang Sama.

Kumpulkan murid dengan tingkat kesiapan belajar yang sama. Berilah materi dengan kesiapan tiap kelompok. Dengan demikian murid dapat belajaar dengan kemampuannya.

c. Kelompok Fleksibel

Murid dikelompokkan secara acak dalam waktu tertentu berdasarkan variabel pilihan guru, misalnya kedekatan antar murid, kemampuan bersosialisasi, kebutuhan khusus dsb. 

Saat kerja kelompok kita dapat meminta murid untuk menentukan peran-peran dalam kelompoknya. Dalam sebuah kasus kadang kita temukan di kelas daya baca murid-murid yang berbeda-beda. Guru bisa membagi dalam beberapa kelompok namun perlu kita ingat level bacaan buku murid tidak bisa disamakan. Pilihlah buku bacaan yang berbeda sesuai dengan kesiapan belajar mereka lalu meminta kepada murid agar saling membantu disaat membaca. Patut diingat bahwa jangan menjadikan kecepatan membaca sebagai indikator keberhasilan kelompok. Dengan demikian kerja kelompok akan memberikan dampak manfaat lebih kepada seluruh murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun