Suatu hari pak Ali merasa kebingunan karena setelah melakukan asesmen diagnostik sebesar 30 persen murid belum memahami rumus present tense , 50 persen sudah paham dan sisanya sudah memahami bahkan mepraktikkan dalam bahasa Inggris sehari-hari. pak Ali merasa harus melakukan sesuatu agar muridnya maras nyaman dan sesuai perkembangannya dan pak Ali mencoba melihat dulu apa yang menjadi tujuan pembelajarannya. Setelah melihat tujuan pembelajaran pak ali mempunyai ide untuk membagi muridnya menjadi 3 kelompok yaitu kelompok A, kelompok B dan kelompok C. Selanjutnya pak Ali akan menyelaraskan tujuan pembelajaran dengan asesmen diagnostik.
Dalam kasus diatas kadang sering kita hadapi sebagaimana kasus yang pernah dialami pak Ali yaitu adanya kemampuan dan kebutuhan murid yang beragam hal ini merupakan sebuah tantangan yang dihadapi oleh guru terutama menghadapi materi baru yang membutuhkan pemahamn murid sebagi kemampuan prasyaratnya. pak Ali sadar bahwa sebelum masuk pemahaman materi present tense tentunya murid memiliki pemahman konsep present tense dulu namun ternyata ada 30 persen siswa yang belum memahami rumus present tense bahkan belum memahami konsep present tense. Akhirnya pak Ali membagi  muridny amenjadi 3 kelompokdan setiap kelompok mempunyai tujuan pembelajaran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Saat menghadapi murid dengan bermacam-macam kebutuhan seperti ini, sebenarnya apa yang dapat kita lakukan? Kita perlu menyelaraskan kebutuhan belajar murid dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Marcie Nordlund mengatakan bahwa kita dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi dengan 3 alternatif modifikasi:
1. Modifikasi Proses
Guru mengeksplorasi berbagai aktifitas dan strategi untuk mengajar setiap materi kepada murid. contohnya dibentuk kelompok-kelompok sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing murid. Murid yang berkembang mendapatkan instruksi langsung dan pendampingan sedangkan mereka yang sudah unggul dapat belajar dengan mandiri. Â
2. Produk Akhir.
Guru melakukan modifikasi produk akhir masing-masing murid. Setiap murid diperbolehkan menunjukkan hasil belajarnay dalam bentuk sesuai minatnya contoh, video, teks, lagu, demonstrasi, presentasi, gambar dll.Â
3. Konten
Guru dapat memodifikasi konten pembelajaran setiap murid. Tetapi, sebelumnya guru juga harus menentukan konspe utama yang harus dikuasai oleh setiap murid sebagai modal. Sehingga jika murid menemukan soal yang kompleks mereka dapat mengerjakannya dengan baik.
dengan tiga modifikasi pembelajaran ini maka guru dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran, konten pelajaran, ragam aktifitas, bahkan produk akhir murid sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan mereka.
Lalu bagaimana penerapannya?
Sebagimana kasus pak Ali, setelah pak Ali melakukan asesmen diagnostik pak Ali membagi murid dalam kelompok-kelompok. Lalu dia membuat tujuan pembelajaran yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok. Di tahap ini sebenarnya pak Ali sudah melakukan diferensiasi proses. Pak Ali tetap memenuhi kebutuhan murid agar mereka belajar sesuai dengan level dan kemampuannya masing-masing. Sehingga tidak ada murid yang dipaksa untuk memahami suatu konsep yang bahkan pengetahuan prasyaratnya saja belum mereka kuasai. Kedepannya pengelompokan ini akan membantu pak Ali dalam melakukan diferensiasi produk akhir dan konten.
Dalam penerapan di kelas pak Ali akan mempersilakan para murid untuk duduk sesuai dengan kelompok yang dibentuk. Kelompok pertama mempelajari penggunaan present tense dalam komunikasi sehari-hari. Bagaimana fungsi present tense untuk kehidupan sehari-hari dan apa yang mereka ingin ketahui akan didiskusikan di kelompok pertama. sebelumnya pak ALi akan memberitahukan bahwa akan memuat projek perkelompok. Projeknya adalah produk akhir atau hasil akhir di materi tersebut. Misalnya akan membuat poster fungsi present tense atau membuat demonstrasi speaking dalam penggunaan present tense. Atau bisa juga dalam bentuk lain seperti video, lagu, komik dll. Hal ini dapat didiskusikan sesuai keinginan kelompok masing-masing.
Setelah beberapa saat dan memeriksa hasil pekerjaan murid ternyata pak Ali menemukan hal yang menarik. Setiap kelompok mempunyai keinginan yang berbeda-beda, hasil akhir yang berbeda serta project yang berbeda. Dalam proses diskusi seorang guru sebaiknya mempunyai pertanyaan panduan dan juga alat-alat atau media yang disediakan untuk membantu proses diskusi. Pertanyaan yang dibuat dapat berupa teks yang dibagi ke setiap kelompok. Setiap pertanyaan panduan disesuaikan kebutuhan kelompok sesuai hasil identifikasi di awal.
Dari penerapan di atas pak Ali sudah melakukan ketiga diferensiasi untuk menyelaraskan kebutuhan murid dan kegiatan belajar di kelas. Pak ALi sudah membagi kelompok, menyesuaikan kebutuhan pebelajarannya, mengajak murid untuk menentukan produk akhir hingga melakukan diferensiasi konten.
Dalam pelaksanannnya setiap guru di berikan kebebasan untuk melakukan diferensiasi sesuai kebutuhan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H