Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir Berbasis Aset? Penting untuk Pemimpin Pendidikan

22 Juni 2022   10:46 Diperbarui: 22 Juni 2022   17:14 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini mulai menggeliat ke arah yang lebih baik. Hal ini tidak terlepas dari beberapa kebijakan yang mengarah pada perbaikan kualitas guru. 

Perbaikan kualitas tersebut seperti pendidikan guru penggerak, PPG dan tersedianya pendidikan dari diknas lewat kursus singkat yang bisa diambil dan bersertifikat. 

Upaya tersebut patut diapresisasi karena jika ditilik kebelakang bahwa kualitas pendidikan di Indonesia juga pengaruh dari kualitas para gurunya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah guru yang perlu di perbaiki? ataukah juga para pemimpin pendidikannya? . 

Perubahan mindset pemimpin sekolah sangat menentukan perkembangan dunia pendidikan ditingkat dasar. Kenapa demikian? karena ketika mindset pemimpin sekolah berubah maka perubahan tersebut akan dibawa dan diikuti oleh guru dan staff di bawahnya. 

Inilah pentingnya pemimpin pendidikan yang nantinya akan membawa perubahan besar dan mempengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan. Lalu bagaimana membangun pemimpin pendidikan yang baik dan visioner serta dapat membawa dampak yang luar biasa. Jawabannya adalah berfikir berbasis sumber daya (aset).  

Kita akan memulai pemimpin pendidikan dari sekolah, yaitu kepala sekolah. Seorang kepala sekolah setidaknya harus berfikir bahwa sekolah merupakan sebuah eksistem. 

Dalam sebuah eksoistem terdapat biotik maupun abiotik yang semuanya terdapat dalam sekolah tersebut. Ekosistem biotik maupun abiotik dalam suatu sekolah adalah aset berharga jika digunakan dengan baik dan semestinya. Bahkan jika kepala sekolah berfikir bahwa eksoistem adalah sebuah aset besar maka perubahan besar akan terjadi dalam sekolah tersebut. 

Banyak kepala sekolah seringkali mengeluhkan kemunduruan sekolahnya lewat beberapa alasan seperti lokasi yang kurang strategis, kualitas guru yang kurang, sekolah yang kurang sarana prasana dan yang sering di keluhkan lagi adalah masalah dana. 

Hal-hal tersebut sering menjadi keluhan para kepala sekolah kenapa sekolah tidak maju dan lain sebagainya. namun apakah benar demiakian? atau hanya sebagai alasan karena mindset yang salah?.

Untuk merubah mindset tersebut kepala sekolah harus melakukan riset sumber daya apa saja yang dimiliki oleh sekolah dan dapat dimanfaatkan untuk perkembangan kemajuan sekolah di masa depan. Setidaknya terdapat 7 aset dalam ekosistem sekolah/daerah sekitarnya baik bersifat biotik maupun abiotik. Aset-set tersebut diantaranya:

1. Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun