Akibatnya para penduduk harus memilih membayar calo tersebut. Â Salah satu misi pak Sumitro karena dia menghapus percaloan yang merugikan dan dia berjanji kepengurusan KK gratis dan tidak di pungut biaya.Â
Hal inilah yang membuat para penduduk memilih pak Sumitro sebagai kepala desa dan menang atas lawannya, pak Karno, yang tidak lain adalah bos calo dari Desa tersebut.Â
Di tengah pesta pora keluarga pak Sumitro, terdapat satu keluarga yang sedang berduka akibat kekalahan, dialah keluarga pak Karno. Terdengar suara meninggi dari salah satu rumah di sudut sawah.
 "Pokoknya saya gak mau tahu pak, dengan naiknya pak Sumitro jadi kepala desa ini, pekerjaan Bapak akan hilang sebagai calo dan keluarga kita akan kelaparan" sahut istrinya yang juga kecewa atas kekalahan suaminya di pemilihan kepala desa.
 "Sabar bu, tenang saja ..." sahut pak Karno sembari meninggalkan ruangan dan meraih sepeda motornya.. Motor tua itu terlihat meronta-ronta membawa pria besar itu berkeliling desa.Â
Bukan hanya karena menghindari omelan istrinya namun juga bekeliling desa mencari pekerjaan jasa yang setiap hari dia lakukan. Paling tidak pekerjaan itu masih dapat dia lakukan sebelum kepala desa terpilih di lantik.
                                     ***
Pak Sumitro begitu gagah dengan pakaian serba putih sambil berfoto dengan topi ala polisi. Isitrinya pun terlihat lebih cantik dengan senyum merekah tanda bahagia.Â
Mereka terlihat berdiri merapat dan sesekali kilatan cahaya kamera mewarnai wajah-wajah sumringah itu. "Alhamdulillah ya pak Akhirnya bapak resmi di lantik menjadi kepala desa Sukasakti "
"dan Ibu resmi menjadi Ibu kepala desa..." sahut pak Sumitro memeluk istrinya. "Iya pak.."  istrinya menimpali sembari dihiasi tawa  mereka berdua dan teriakan pendukungnya.
                                      ***