Sikap dan contoh yang baik dari kedua petugas bandara di atas adalah perilaku yang dapat kita jadikan guru bahwa sikap kejujuran di negeri ini ternyata masih ada.Â
Kita patut meyakini bahwa mengembalikan barang yang bukan milik kita adalah sebuah ajaran yang mereka terima ketika sekolah atau dari keluarga meskipun bukan sekolah tinggi.Â
Akibatnya perilaku jujur tersebut membawa mereka kepada keberuntungan yaitu berupa kenaikan pangkat yang mungkin tidak mereka bayangkan sebelumnya. Jabatan naik yang akan membawa rejeki bertambah sehingga terangkat status sosial mereka dan mengangkat nama baik karena telah berbuat baik.Â
Bayangkan jika mereka tidak jujur dan menggambarkan perilaku sebaliknya, uang dan emas mereka ambil. Mungkin sesaat mereka akan menikmati hasil ketidak jujuran mereka, bisa beli mobil, beli rumah, keluar dari pekerjaan untuk berfoya-foya namun hal itu akan menimbulkan perasaan tidak tenang, kehidupan tidak berkah dan penuh masalah belum lagi ketika tercium pihak berwajib maka dipastikan berakhir di balik jeruji besi dan membawa nama buruk.Â
Dari cerita baik ini kita sebagai manusia biasa dapat belajar kembali bahwa apapaun provesi kita, dimanapun kita berada, setinggi apapun jabatan kita atau sebanyak apapun gaji kita maka sikap jujur merupakan hiasan yang paling mulia.Â
Kejujuran akan mengatakan kepada khalayak siapa kita sebenarnya tanpa mereka ingin tahu siapa kita, namun ketika mendengar kiat berperilkau jujur maka serentak mereka akan mengatakan kita adalah orang mulia. Kejujuran itu mata urang yang berlaku dimana-mana. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H