Mohon tunggu...
Alimah Fauzan
Alimah Fauzan Mohon Tunggu... social worker -

just love to share inspiration for better life

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Geliat Pemuda Lintas Iman Ciptakan Budaya Damai

26 November 2012   08:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:39 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sementara menurut salah satu Anggota Majelis Pengurus Yayasan Fahmina, Rosidin, Cirebon dengan dinamika sosial dan heterogenitas masyarakatnya, membutuhkan sebuah lembaga atau forum komunikasi antar umat beragama dan antar golongan masyarakat yang akan menginisiasi munculnya ketahanan budaya (cultural resistance) antikonflik. Forum yang  dimunculkan dari budaya setempat sebagai kecerdasan lokal (local genius) diharapkan mampu mengantisipasi berbagai gejala sosial baru yang berpotensi merusak keseimbangan sosial.

“Pelita ini sepertinya memberi ruang yang cukup bagi terjadinya proses dialogis antar kelompok kepentingan, khususnya yang berkaitan dengan isu ras, dan agama. Forum yang berisi para pemuda lintas iman ini memberikan raung segar bagi pemuda-pemuda lintas iman untuk saling belajar dari keyakinan yang berbeda-beda,” papar Rosidin.

Dari berbagai aktifitas Pelita mulai dari roadshow ke tempat-tempat ibadah, diskusi bulanan mengenal lebih dekat teman, sampai pada momen-momen memperingati besar nasional bahkan hari besar keagamaan, menurutnya Pelita seakan menjadi safety falfe atau katup pelepas yang menjadi saluran bagi kelompok antar agama di kalangan pemuda melepaskan uneg-unegnya.  Sehingga, lanjutnya, pada skala tertentu mampu meredakan ketegangan antar golongan yang berkonflik.

“Fungsi strategis adanya forum semacam ini adalah juga untuk menjadi sarana dialogis antar kelompok, terutama dalam rangka mengembangkan suasana toleran dan pemahaman tentang perlunya menghargai keberagaman dalam masyarakat multi-kultur ini,” jelasnya.

Fungsi lain yang tak kalah urgennya, tambahnya lagi, adanya Pelita adalah sebagai lembaga yang secara kultural (dan alamiah) mampu mengembangkan semacam early warning system atau sistem peringatan dini terhadap berbagai konflik yang memiliki potensi mengganggu keseimbangan social, terlebih dapat menghancurkan tatanan sosial melalui aksi-aksi kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun