Kesimpulan
Adanya keberagaman di Indonesia jangan menjadi alasan adanya kerenggangan sosial diantara kelompok masyarakat. Konflik-konflik yang muncul diantara kelompok masyarakat akan menghambat integrasi nasional yang sedang Indonesia bangun sebagai langkah mencapai tujuan. Integrasi nasional ada dan dibangun semenjak Indonesia baru merdeka, begitu pula permasalahan yang menghambatnya.
Waktu selalu berjalan dan ritme nya dinamis. Kita sedang berada di era disrupsi atau era dimana inovasi muncul sangat cepat. Tatanan masyarakat lama terganti dengan yang baru. Generasi muda yang sangat dipengaruhi oleh inovasi ini harus bisa menjadi acuan untuk kemajuan bangsa. Tetapi sayangnya hal ini tidak semudah yang dipikirkan.
Inovasi-inovasi yang muncul dapat membantu kita dalam mencapai tujuan kita. Sayangnya, setiap perubahan akan muncul permasalahan baru. Permasalahan mengenai terhambatnya integrasi nasional semakin banyak. Terbentuknya kelompok-kelompok baru di dalam lingkup internet menambah jumlah dari kelompok masyarakat yang ada. Sehingga, konflik yang muncul pun bertambah.
Para generasi muda mendominasi pengguna jejaring sosial. Mereka mempunyai tujuan yang berbeda-beda, dari berkomunikasi hingga mempublikasikan dan mengekspresikan diri mereka. Informasi yang tersebar di masyarakat melalu jejaring sosial bermacam-macam. Orang-orang dapat membagikan opini, kritik, bahkan ujaran kebencian. Kecenderungan berpikir yang diskriminatif masih menjadi alasan dibalik munculnya pertengkaran. Keadaan ini diperparah oleh bagaimana cara orang-orang menerima informasi. Orang-orang cenderung akan menerima apa yang orang lain sampaikan tanpa mencari lagi kebenarannya hanya karena ujaran yang mereka baca memiliki banyak like atau comment.
Perubahan tatanan masyarakat berubah dengan cepat di era disrupsi ini, sehingga kita pun harus dapat mengikutinya tidak hanya asal ikut-ikut saja tetapi juga dibekali oleh cara berpikir yang berkualitas. Khususnya untuk generasi muda, karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H