Mohon tunggu...
Alika Agustin
Alika Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jejalah Bersejarah: Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai Warisan Budaya

2 Desember 2022   10:28 Diperbarui: 2 Desember 2022   10:53 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                 

Masuk di  ruangan ke tujuh nih , diruangan ini tersimpan berbagai alat upacara yang sering dipakai oleh masyarakat dan anggota keraton, Alat-alat yang disimpan di ruang ini antara lain bokor, kendi, tampan, sumbul, kencohan, dan perhiasan. Di ruang ini juga terdapat sebuah payung bersusun tiga yang pernah digunakan dalam upacara khitanan Pakubuwono IV. 

Di ruang kedelapan berisikan beberapa alat angkut tradisional seperti tandu, kremun, jolen dan gawangan yang memiliki fungsinya tersendiri. Di ruangan Selanjutnya adalah ruangan ke sembilan yakni ruangan yang menyimpan sejumlah kereta baja seperti kereta kyai garuda, dan kereta kyai morosebo. 

Selanjutnya masuk Ruang kesepuluh, di dalam ruang ini, terdapat diorama yang menceritakan perang Jawa 1825-1830, yang mana menggambarkan pertemuan Pakubuwono VI dengan Pangeran Diponegoro. Pertemuan tersebut berlangsung saat meletusnya Perang Jawa (1825-1830).

Di  ruang selanjutnya kita dapat melihat berbagai senjata seperti bedil, pedang, perisai, keris, panah, dan pelana kuda. Diruangan berikutnya, dapat ditemukan sebuah patung Rojomolo. Patung Rojomolo merupakan patung kepala raksasa penguasa laut yang dipasang sebagai hiasan perahu yang digunakan Pakubuwono IV. Di Solo, ada dua patung Rojomolo. Patung yang satu lagi disimpan di Museum Radya Pustaka. Selain itu, di ruang ini, terdapat pula berbagai maket rumah Jawa, mulai dari yang bergaya limasan, gaya kampong, dan lainnya.

Wah ternyata banyak banget ya peninggalan-peninggalan sejarah di Museum Keraton Surakarta ini, tentunya tidak hanya itu kalian juga akan merasakan suasana kehidupan di keraton pada jaman dulu seperti apa ketika berada di Keraton Surakarta. Tidak berhenti di Museum nya saja, di sekitaran keraton yang begitu luas itu kita bisa berkeliling dengan dikelilingi bangunan-bangunan yang bisa memanjakan mata kalian. Jadi disarankan jika akan berkunjung kondisi badan kalian sedang sehat karena akan cukup menguras tenaga, sayang banget kalo datang kesana tidak semua spot kalian datangi. Apalagi untuk anak milineal tentunya banyak banget footage/ spot estetik apalagi Keraton Surakarta ini bangunannya bergaya Eropa dan Jawa yang tentunya akan menambah nilai estetik di setiap sudutnya. 

Selain itu, ketika kita akan berkunjung ke Keraton Surakarta jangan lupa untuk menggunakan pakaian yang sopan dan memakai sesuai dengan aturan dan tatakrama yang berlaku di sana . Jadi jangan lupa untuk patuhi aturannya ya :)

Sekian dan terima kasih !

Sumber Referensi : 

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/mengenal-sejarah-seni-dan-tradisi-solo-di-museum-keraton-surakarta/

Ekowati, R., & Handayani, S. PERKEMBANGAN MUSEUM SUAKA BUDAYA KERATON KASUNANAN SURAKARTA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun