Perlunya sertifikasi narasumber dalam program televisi religi juga dirasa perlu agar masyarakat dapat memahami dan menerima ilmu agama yang disampaikan dengan mudah. Hal ini juga agar menghindari adanya misinterpretasi dalam menafsirkan pesan dari apa yang disampaikan. Mengingat peranan televisi religi cukup besar berkaitan dengan kontrol sosial dan memberikan pesan-pesan religi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Tayangan religi yang menarik dan bermutu juga bisa menjadi contoh yang dapat diimplementasikan masyarakat Indonesia dalam kehidupan mereka. Contoh sederhananya adalah tayangan Nussa, dimana menebarkan nilai-nilai Islam dengan menyasar kepada kondisi dalam keluarga dan pola hidup sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam. Â
Karena pertimbangan bisnis maka maka terkadang perlu adanya cara mengatur strategi bagaimana agar acara atau program dakwah di televisi dapat tetap eksis tentu juga harus dibuat supaya lebih menarik lagi, tidak monoton dan lebih variatif sehingga punya nilai jual tinggi. Terlepas dari banyaknya kontroversi, namun kembali lagi yang terpenting adalah bagaimana pesan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil’alamin dapat tersampaikan kepada seluruh masyarakat sehingga perkembangan keberadaan televisi Islam di Indonesia dapat berangsur-angsur mengalami perbaikan kearah yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI